kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi Tiongkok di Laut China Selatan bikin marah Amerika, Vietnam dan Filipina


Jumat, 03 Juli 2020 / 13:39 WIB
Aksi Tiongkok di Laut China Selatan bikin marah Amerika, Vietnam dan Filipina


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Aksi China yang menggelar latihan militer selama lima hari membuat marah Amerika, Vietnam dan Filipina.

Departemen Pertahanan AS menyatakan keprihatinan mereka pada Kamis (2/7/2020) terkait aksi China yang mengadakan latihan militer di Laut China Selatan. Departemen Pertahanan AS mengatakan, langkah itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.

"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Tiongkok gelar latihan di Laut China Selatan, Vietnam: Itu sangat provokatif!

Pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa mereka telah merencanakan latihan selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China.

"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Siap patroli di Laut China Selatan, kapal serbu amfibi China punya drone helikopter

Amerika Serikat menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.

China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi. Akan tetapi, baik Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim sebagian wilayah tersebut, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan melewati wilayah ini setiap tahunnya.




TERBARU

[X]
×