kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivitas Bergeliat Lagi, Warga China: Kami Bebas Sekarang


Selasa, 03 Januari 2023 / 06:47 WIB
Aktivitas Bergeliat Lagi, Warga China: Kami Bebas Sekarang
ILUSTRASI. Sejumlah masyarakat di kota-kota China seperti Beijing, Shanghai, dan Wuhan melawan hawa dingin dan peningkatan infeksi COVID-19 untuk kembali ke aktivitas seperti biasa pada Senin (21/2023). REUTERS TV via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejumlah masyarakat di kota-kota China seperti Beijing, Shanghai, dan Wuhan melawan hawa dingin dan peningkatan infeksi COVID-19 untuk kembali ke aktivitas seperti biasa pada Senin (21/2023). Kondisi ini meningkatkan kembali prospek perekonomian China karena sudah lebih banyak masyarakat yang pulih dari infeksi COVID-19.

Melansir Reuters, di antara mereka yang berkumpul untuk bermain kereta luncur atau seluncur es di danau beku di Taman Danau Shichahai di ibu kota, beberapa merasa optimistis tentang pembukaan setelah China membatalkan tindakan "nol-COVID" yang ketat pada 7 Desember untuk mengadopsi strategi hidup dengan virus.

Peralihan itu menyusul aksi protes atas kebijakan yang diperjuangkan oleh Presiden Xi Jinping, yang menandai pembangkangan publik terkuat dalam kepresidenannya yang berusia satu dekade dan bertepatan dengan angka pertumbuhan yang suram untuk ekonomi China senilai US$ 17 triliun.

Namun, gelombang infeksi telah meledak secara nasional sejak kebijakan nol-COVID dicabut. Hal tersebut memicu kekhawatiran internasional dan mendorong beberapa negara untuk memberlakukan pembatasan pada pelancong dari Tiongkok.

"Setelah penutupan ini berakhir, kami tidak perlu memindai kode kesehatan lagi, kami juga tidak perlu memeriksa kode perjalanan," kata salah satu pengunjung taman, Yang, yang hanya memberikan satu nama.

Baca Juga: Apakah Indonesia akan Berlakukan Syarat Tes PCR untuk Turis Asal China?

"Jadi kita bebas sekarang," tambahnya.

Zhong, seorang mahasiswa berusia 22 tahun, yang mengatakan dia tinggal di rumah selama dua atau tiga minggu setelah terinfeksi.

"Sekarang saya bisa keluar dan ini waktu yang tepat untuk liburan Tahun Baru," katanya. "Saya ingin berkeliling di Beijing, melihat dan merasakan suasana pesta."

Pemilik sebuah restoran makanan laut Beijing mengatakan pelanggan belum kembali seperti biasanya.

"Saya perkirakan situasi ini akan bertahan hingga liburan Tahun Baru Imlek," kata Chen, yang hanya menyebutkan nama belakangnya. "Saya mengandalkan bisnis menjadi lebih normal setelah liburan."

Di pusat kota Wuhan, tempat pandemi dimulai tiga tahun lalu, orang-orang tidak lagi cemas, kata seorang pria bermarga Wu kepada Reuters.

"Produksi pekerjaan, kehidupan, dan hiburan semuanya kembali ke tingkat normal," kata Wu, seorang tutor di pusat pelatihan swasta.

Selama periode liburan Tahun Baru, ada 52,7 juta perjalanan wisatawan domestik yang terjadi. Angka tersebut meningkat 0,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan naik 42,8% dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak di China, Taiwan Tawarkan Bantuan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×