kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Akui kecolongan, intelijen Inggris tak menyangka Taliban kuasai Afghanistan tahun ini


Kamis, 02 September 2021 / 09:16 WIB
Akui kecolongan, intelijen Inggris tak menyangka Taliban kuasai Afghanistan tahun ini
ILUSTRASI. Pasukan Taliban berjaga sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Intelijen Inggris mengakui tidak menyangka Taliban berhasil menguasai Afghanistan tahun ini. Sama seperti AS, Inggris merasa telah gagal memprediksi pergerakan Taliban.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab,mengatakan dinas intelijen Inggris awalnya menilai bahwa Taliban baru bisa mengkonsolidasikan kendalinya atas Afghanistan beberapa bulan setelah negara-negara barat mengevakuasi pasukan mereka.

Artinya, pihak Inggris pada awalnya memprediksi bahwa Taliban baru bisa menguasai Afghanistan pada tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Rusia khawatir sisa senjata AS di Afghanistan digunakan dalam perang sipil

"Mengingat penarikan pasukan berakhir pada Agustus, akan ada kemunduran yang stabil sejak saat itu, namun sangat kecil kemungkinan Kabul akan jatuh tahun ini," ungkap Raab dalam sesi darurat komite urusan luar negeri parlemen untuk membahas krisis di Afghanistan, hari Rabu (1/9).

Melansir Reuters, Raab juga mengakui bahwa negara-negara Barat telah salah menilai kemampuan Taliban yang pada akhirnya mampu melakukan penggulingan kekuasaan secepat itu.

Penerbangan militer terakhir Inggris dari Kabul terjadi pada hari Sabtu (28/8) malam waktu setempat. Penerbangan tersebut sekaligus mengakhiri kekacauan selama dua minggu di mana tentara Inggris membantu mengevakuasi lebih dari 15.000 orang.

Dalam laporannya, Raab mengatakan bahwa begitu AS memutuskan untuk menarik diri dari Afghanistan, tidak ada lagi koalisi lain yang layak untuk meneruskan misi NATO tersebut.

Baca Juga: Seluruh pasukan AS resmi tinggalkan Afghanistan setelah berperang 20 tahun



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×