Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar Broadcom Inc. yang hendak mengakuisisi perusahaan penyedia layanan cloud, VMware Inc, mulai mendekati kenyataan. Adapun, nilai akuisisi tersebut dikabarkan mencapai US$ 60 miliar.
Mengutip Reuters (24/5), Broadcom bakal membayar sekitar US$ 140 per saham secara tunai dan saham untuk akuisisi VMware. Jumlah tersebut lebih tinggi 46% dari nilai saham VMware yang dicetak di akhir pekan lalu.
Berdasarkan sumber Reuters, jika negosiasi terbukti berhasil, kesepakatan dapat diumumkan paling cepat pada Kamis (26/5), ketika VMware dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan kuartalan.
Asal tahu saja, Broadcom merupakan produsen serangkaian chip yang digunakan dalam produk, mulai dari ponsel hingga jaringan telekomunikasi. Akuisisi VMware akan memberikan akses ke pusat data di mana teknologi yang terakhir menjadi andalan bagi pelanggan cloud.
Baca Juga: Zoom Menaikkan Proyeksi Laba di Tahun Ini
"Kami percaya akuisisi VMware akan dianggap masuk akal secara strategis; konsisten dengan fokus Broadcom dalam membangun strategi perangkat lunak infrastruktur perusahaan yang mendalam," kata analis Wells Fargo.
Chief Executive Officer Broadcom Hock Tan telah menjadi pembuat kesepakatan yang produktif sejak mengambil alih apa yang merupakan pembuat chip kecil pada tahun 2006. Akuisisi reguler membantu mengubah bisnis menjadi raksasa yang bernilai lebih dari US$ 200 miliar.
Langkah paling berani Tan adalah mencoba membeli pembuat chip seluler Qualcomm seharga US$ 103 miliar pada 2017. Hal itu diblokir oleh Presiden AS Donald Trump karena khawatir akan memberi China keunggulan dalam komunikasi seluler.
"Akuisisi VMware hanya akan tiga kali lipat ukuran segmen perangkat lunak Broadcom, serta membawa keseluruhan campuran perangkat lunak mendekati 50% untuk perusahaan gabungan," tulis analis Bernstein dalam sebuah catatan kepada klien.