kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Alibaba dan Tencent Bersiap Lakukan PHK Besar-Besaran


Kamis, 17 Maret 2022 / 16:02 WIB
Alibaba dan Tencent Bersiap Lakukan PHK Besar-Besaran
ILUSTRASI. Alibaba dan Tencent Bersiap Lakukan PHK Besar-Besaran


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

Alibaba pada bulan Februari melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartalan paling lambat sejak go public pada tahun 2014, terpukul oleh penurunan penjualan di segmen bisnis inti dan persaingan yang semakin ketat. Sahamnya telah anjlok lebih dari 60% sejak awal tahun lalu.

Perusahaan telah berada di bawah tekanan sejak akhir 2020 ketika pendiri miliarder Jack Ma secara terbuka mengkritik sistem peraturan China pada akhir 2020, memicu serangkaian insiden yang membuat Beijing menampar perusahaan dengan denda US$ 2,8 miliar dan memperkenalkan serangkaian aturan baru untuk industri internetnya.

Alibaba, yang jumlah total pegawainya lebih dari dua kali lipat menjadi 251.462 pada tahun lalu dari 2019. Salah satu sumber mengatakan, karyawan di Alibaba Cloud belum diberitahu tentang PHK.

Baca Juga: Tencent Mengantongi US$ 3 Miliar dari Penjualan 2,6% Saham Pemilik Shopee

Sementara itu, menurut sumber yang mengetahui rencana Tencent, PHK perusahaan juga akan dimulai di bisnis yang kurang menguntungkan atau merugi seperti Tencent Video dan Tencent Cloud.

Pada pertemuan di Tencent pada akhir 2021, CEO Ma Huateng mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan harus bersiap untuk "musim dingin," menurut dua sumber lainnya. Ini memicu rasa tidak aman di antara beberapa staf tentang pekerjaan mereka.

Menurut laporan sementara tahun 2021, Tencent memiliki 94.182 karyawan pada Juni tahun lalu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 70.756 karyawan.

Baca Juga: Tencent dan Alibaba Keluar dari 10 Pemain Teknologi Terbesar Akibat Aksi Keras China

Perusahaan ride-hailing terbesar di China Didi Global (DIDI.N), juga berencana untuk mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 15% karena operasi domestik terpengaruh oleh tindakan keras tersebut.

Didi, yang telah berada di bawah penyelidikan keamanan siber setelah IPO senilai US$ 4,4 miliar di New York tahun lalu, bertujuan untuk menyelesaikan PHK pada akhir Maret, kata sumber tersebut. Didi tidak segera menanggapi permintaan komentar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×