Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasang surut sengketa dagang Amerika Serikat, China berjuang untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Mengutip Reuters pada Jumat (27/12), ternyata Beijing telah memulai strategi baru menempatkan pakar keuangan di provinsi untuk mengelola risiko dan membangun kembali ekonomi regional.
Penunjukan itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi melambat ke level terlemah dalam hampir tiga dekade. Sementara investasi infrastruktur pemerintah turun.
Baca Juga: China ketar-ketir ekonominya melambat, ini langkah yang diambil Xi Jinping
Setidaknya terdapat lima bank regional dihantam dengan masalah manajemen atau likuiditas tahun ini, meningkatkan prospek utang yang turut menekan perekonomian di sudut-sudut yang tidak terduga.
Sejak 2018, Presiden China Xi Jinping telah menempatkan 12 mantan eksekutif di lembaga keuangan yang dikelola negara maupun regulator. Orang-orang tersebut disebar di di 31 provinsi di China.
Selain itu, China tengah mempersiapkan perombakan personel pada tahun 2022, ketika sekitar setengah dari 25 anggota Politburo dapat diganti.
Baca Juga: Bangun pabrik mobil di China, Tesla dapat pinjaman US$ 1,29 miliar
Termasuk Liu He, seorang wakil perdana menteri yang memimpin reformasi ekonomi yang juga tercatat sebagai kepala negosiator dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.
"Bankir sekarang dibutuhkan, karena pemerintah daerah semakin terekspos terhadap risiko keuangan. Para mantan bankir dan regulator ini diberi tugas untuk mencegah dan memitigasi risiko keuangan utama,” kata Chucheng Feng, mitra di Plenum, sebuah platform penelitian independen di Hong Kong.
Di antara para pakar keuangan yang baru-baru ini dipromosikan adalah wakil walikota Beijing Yin Yong. Selain itu, ada mantan wakil gubernur bank sentral, dan wakil gubernur provinsi Shandong Liu Qiang.
Pejabat lain yang baru dipromosikan, wakil walikota Chongqing Li Bo, sampai tahun ini memimpin departemen kebijakan moneter bank sentral.
"Kita harus siap dengan rencana kontinjensi. Ekonomi China memang menghadapi tekanan ekonomi yang meningkat di tengah-tengah masalah struktural, kelembagaan dan siklus yang saling terkait," kata kantor berita Xinhua setelah pertemuan ekonomi tahunan besar yang dipimpin oleh Xi pada bulan ini.
Baca Juga: Putri Bruce Lee menggugat gerai rumah makan China senilai Rp 420 miliar, ini sebabnya
Dengan meningkatnya tekanan, pemerintah daerah berharap untuk memimpin dalam mengelola ketakutan keuangan mereka dan memotong biaya penyelamatan dengan intervensi lokal, kata para analis.
"Menunjuk wakil gubernur keuangan ke provinsi dapat membantu mengintegrasikan kebijakan keuangan dengan lebih baik ke dalam praktik lokal, dan untuk mencegah risiko keuangan sebelumnya," kata He Haifeng, direktur Institute of Financial Policy di Chinese Academy of Social Science, sebuah think-tank pemerintah.