kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.639   4,00   0,02%
  • IDX 8.077   -40,52   -0,50%
  • KOMPAS100 1.124   -5,12   -0,45%
  • LQ45 821   -3,84   -0,47%
  • ISSI 282   -0,94   -0,33%
  • IDX30 432   -1,58   -0,36%
  • IDXHIDIV20 497   -3,99   -0,80%
  • IDX80 126   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 138   -0,72   -0,52%

Amazon Bakal Pangkas hingga 30.000 Pekerjaan Korporat, Jadi PHK Terbesar Sejak 2022


Selasa, 28 Oktober 2025 / 06:35 WIB
Amazon Bakal Pangkas hingga 30.000 Pekerjaan Korporat, Jadi PHK Terbesar Sejak 2022
ILUSTRASI. Amazon Web Service AWS - kontan adv online


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID – SAN FRANCISCO. Amazon berencana memangkas hingga 30.000 pekerjaan korporat mulai Selasa (28/10/2025), sebagai bagian dari langkah efisiensi biaya dan penyesuaian setelah rekrutmen besar-besaran selama lonjakan permintaan di masa pandemi.

Menurut tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut, jumlah ini memang hanya sebagian kecil dari total 1,55 juta karyawan Amazon di seluruh dunia.

Namun, pemangkasan tersebut mencakup hampir 10% dari sekitar 350.000 pegawai korporat, menjadikannya sebagai gelombang PHK terbesar Amazon sejak akhir 2022, ketika perusahaan menghapus sekitar 27.000 posisi.

Baca Juga: Amazon Berencana Investasi Rp 27 Triliun di Belanda

Seorang juru bicara Amazon menolak memberikan komentar. Namun, dalam dua tahun terakhir, Amazon memang telah memangkas tenaga kerja di berbagai divisi seperti perangkat, komunikasi, dan podcast.

PHK terbaru ini disebut akan berdampak pada sejumlah divisi, termasuk People Experience and Technology (PXT) atau sumber daya manusia, operasi, perangkat dan layanan, serta Amazon Web Services (AWS).

Para manajer dari tim terdampak dilaporkan menjalani pelatihan pada Senin untuk mempersiapkan komunikasi kepada staf, menjelang pengiriman pemberitahuan resmi melalui email pada Selasa pagi.

Baca Juga: Layanan Cloud AWS Amazon Kembali Normal Pasca Gangguan Global Lumpuhkan Ribuan Situs

CEO Amazon Andy Jassy tengah menjalankan inisiatif besar untuk memangkas birokrasi dan menyederhanakan struktur manajemen.

Ia bahkan membentuk saluran pengaduan anonim untuk melaporkan inefisiensi yang telah menghasilkan sekitar 1.500 laporan dan lebih dari 450 perubahan proses, menurut pernyataannya awal tahun ini.

Jassy sebelumnya juga menegaskan bahwa peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI) akan mengarah pada efisiensi tenaga kerja, terutama di posisi dengan tugas rutin dan repetitif.

“Langkah ini menunjukkan bahwa Amazon telah melihat cukup banyak peningkatan produktivitas berbasis AI dalam tim korporatnya sehingga bisa mengurangi tenaga kerja secara signifikan,” kata analis eMarketer, Sky Canaves.

“Selain itu, Amazon juga menghadapi tekanan jangka pendek untuk menyeimbangkan investasi jangka panjangnya dalam infrastruktur AI,” tambahnya.

Baca Juga: MacKenzie Scott Kurangi Kepemilikan Saham di Amazon hingga 42%

Sumber yang sama mengatakan jumlah PHK masih bisa berubah tergantung pada prioritas keuangan perusahaan. Laporan Fortune sebelumnya menyebutkan divisi sumber daya manusia dapat mengalami pemangkasan sekitar 15%.

Kebijakan wajib bekerja dari kantor lima hari per minggu yang diterapkan sejak awal tahun juga disebut gagal memicu pengunduran diri alami seperti yang diharapkan manajemen.

Sebagian karyawan yang tidak hadir secara rutin bahkan dinyatakan mengundurkan diri secara sukarela tanpa pesangon, sehingga menjadi penghematan tambahan bagi perusahaan.

Menurut situs Layoffs.fyi, industri teknologi global telah kehilangan sekitar 98.000 pekerjaan pada 2025 di 216 perusahaan, setelah 153.000 pemutusan pada 2024.

Sementara itu, unit bisnis utama Amazon, AWS (Amazon Web Services), melaporkan penjualan kuartal II sebesar US$ 30,9 miliar, naik 17,5% secara tahunan, namun masih tertinggal dibanding Microsoft Azure (39%) dan Google Cloud (32%).

Estimasi terbaru menunjukkan AWS mencatat pertumbuhan kuartal III sekitar 18% menjadi US$ 32 miliar.

AWS juga masih memulihkan diri dari gangguan jaringan selama 15 jam pekan lalu yang berdampak pada layanan besar seperti Snapchat dan Venmo.

Meski demikian, Amazon tetap optimistis menghadapi musim belanja akhir tahun. Perusahaan berencana merekrut 250.000 pekerja musiman, sama seperti dua tahun sebelumnya, untuk memperkuat operasi gudang dan distribusi.

Pada Jumat (24/10), Amazon juga mengumumkan restrukturisasi di unit PXT yang berfokus pada inisiatif keberagaman, menurut memo internal yang dikutip Reuters.

Saham Amazon ditutup naik 1,2% ke US$ 226,97 pada Senin, menjelang laporan kinerja kuartal III yang akan dirilis Kamis mendatang.

Selanjutnya: Konsumsi Mulai Meningkat, Ekonomi Bisa Melesat

Menarik Dibaca: Pecinta Film Wajib Tahu! 8 Tontonan Spanyol Netflix Paling Seru




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×