kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ambisi China & Rusia bangun pusat penelitian di bulan akan segera terwujud


Minggu, 14 Maret 2021 / 14:35 WIB
Ambisi China & Rusia bangun pusat penelitian di bulan akan segera terwujud


Sumber: TASS,Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perlombaan dalam eksplorasi luar angkasa terasa semakin ketat beberapa tahun belakangan. Setelah beragam misi menuju Mars, kini China dan Rusia sepakat akan memulai eksplorasi bulan dengan membangun stasiun penelitian ilmiah di satelit alami Bumi tersebut.

Program ambisius baru saja disepakati oleh China dan Rusia. Dua raksasa dunia ini sepakat untuk saling bekerjasama dalam membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan.

Dikutip dari Xinhua, pada Selasa (9/3), China dan Rusia menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pembangunan pusat penelitian bersama di bulan. Kabar ini disampaikan langsung oleh China National Space Administration (CNSA).

Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin dan Direktur CNSA Zhang Keijan menandatangani nota kesepahaman atas nama pemerintah mereka pada Selasa. Upacara penandatanganan dilakukan melalui konferensi video.

Baca Juga: Tu-95MS, pesawat Rusia pembawa rudal jelajah jarak jauh berhulu ledak nuklir

Berdasarkan MoU yang disahkan, badan luar angkasa China dan Rusia nantinya akan meningkatkan kerjasama melalui proyek bulan tersebut.

"Roscosmos dan CNSA akan berkontribusi dalam menciptakan stasiun penelitian bulan internasional dengan akses terbuka untuk semua negara yang tertarik," ungkap Roscosmos dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari TASS.

Stasiun yang dibangun nanti akan dibuka untuk semua negara dan negara mitra yang tertarik untuk melakukan penelitian. Kedua negara sepakat, pertukaran penelitian ilmiah mampu mempromosikan eksplorasi dan penggunaan ruang secara damai oleh umat manusia.

Dalam prosesnya nanti, baik CNSA maupun Roscosmos akan melakukan kerjasama erat dalam perencanaan, demonstrasi, desain, serta pengembanan beragam teknologi yang dibutuhkan.

Kedua negara juga akan secara aktif mempromosikan proyek tersebut kepada komunitas luar angkasa secara global.

Baca Juga: Mengintip kemampuan Fengniao, drone mungil China pesaing Black Hornet milik AS

Dalam pernyataannya, CNSA menjelaskan, stasiun tersebut akan difokuskan pada kegiatan penelitian ilmiah multidisiplin di permukaan bulan atau di orbit bulan.

Lebih lanjut, para peneliti yang terlibat akan mulai melakukan eksplorasi dan pemanfaatan bulan secara lebih luas. Beragam percobaan sains dan verifikasi teknologi akan terus dilakukan di stasiun penelitian di bulan tersebut.

Kedekatan hubungan CNSA dan Roscosmos

Dilansir dari TASS, pada November 2017, CNSA dan Roscosmos menandatangani program kerjasama antariksa yang akan berjalan pada 2018-2022.

Program tersebut terdiri dari enam bagian, yaitu studi tentang bulan dan antariksa, ilmu antariksa dan teknologi terkait, satelit dan penggunaannya, basis komponen dan material, kerja sama dalam data penginderaan jauh Bumi, dan masalah lainnya.

Pada Juli 2020, Kepala Roscosmos Rogozin mengumumkan, dia telah membahas kerjasama di luar angkasa dengan mitranya di China terkait pembangunan pangkalan di bulan.

Dia menyebutkan, kesepakatan yang dicapai antara para pihak untuk mulai mengambil langkah satu sama lain dalam menentukan kontur dan pentingnya basis penelitian bulan.

Pada Desember tahun lalu, Rogozin mengatakan di depan Dewan Federasi, bahwa China telah mengusulkan untuk melibatkan Eropa dalam kerjasama dalam eksplorasi bulan.

Selanjutnya: 2 Kapal selam nuklir Rusia ditingkatkan, siap bawa 16 rudal balistik antarbenua




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×