kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.061   77,00   1,10%
  • KOMPAS100 1.056   15,23   1,46%
  • LQ45 830   13,06   1,60%
  • ISSI 214   1,28   0,60%
  • IDX30 423   7,14   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   8,21   1,64%
  • IDX80 120   1,73   1,46%
  • IDXV30 125   0,77   0,62%
  • IDXQ30 141   2,14   1,54%

Amerika: Korea Utara tetap menjadi ancaman kami yang paling mendesak


Rabu, 10 Maret 2021 / 15:21 WIB
Amerika: Korea Utara tetap menjadi ancaman kami yang paling mendesak
ILUSTRASI. Peluncuran rudal Korea Utara terlihat dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis oleh KCNA pada 9 Maret 2020.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Korea Utara merupakan ancaman serius dan paling dekat bagi Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik seperti Korea Selatan, menurut Komandan Komando Indo-Pasifik AS, Selasa (9 Maret).

Komandan Komando Indo-Pasifik AS Laksamana Phil Davidson mengatakan, Korea Utara terus mengembangkan sistem senjata nuklir dan peluncurannya yang dirancang untuk menyerang tanah Amerika Serikat.

"Korea Utara menimbulkan risiko keamanan yang signifikan bagi Amerika Serikat dan mitra kami di Kawasan Indo Pasifik," kata Davidson dalam sebuah pernyataan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

"Negara tersebut tidak mengambil langkah berarti menuju denuklirisasi, meskipun ada tanda-tanda penurunan yang menjanjikan pada 2018, dan terus memajukan program senjata strategisnya," ujar dia, seperti dikutip Yonhap.

"Sampai situasi nuklir diselesaikan di Semenanjung Korea, Korea Utara akan tetap menjadi ancaman kami yang paling mendesak," tambahnya.

Baca Juga: IAEA: Program nuklir Korea Utara telah menyebabkan keprihatinan serius

Davidson menyatakan, Korea Utara terus mengembangkan senjata pemusnah massal, meskipun moratorium nuklir dan uji coba rudal jarak jauh yang Pyongyang berlakukan sendiri telah berjalan sejak akhir 2017.

"Pyongyang mempertahankan inventaris rudal yang beragam dan terus berkembang, dan Korea Utara meluncurkan beberapa sistem balistik baru selama parade militer pada akhir 2020 dan awal 2021, termasuk dua SLBM dan sebuah ICBM," sebutnya.

SLBM adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam. Sementara ICBM merupakan rudal balistik antarbenua.

Sikap berperang terhadap Amerika

Dia juga mencatat, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali mengambil sikap "berperang" terhadap Amerika Serikat.

"Pada awal 2021, ia mencirikan Amerika Serikat sebagai musuh terbesar atau utama Korea Utara saat ia bersumpah untuk memperkuat persenjataan nuklirnya," kata Davidson. 

Baca Juga: Bukan China, Amerika sebut Korea Utara yang punya potensi nyata menggunakan senjata

"Kim juga mengidentifikasi beberapa tujuan modernisasi senjata baru pada awal 2021, termasuk mengembangkan senjata nuklir taktis dan kendaraan luncur hipersonik dan meningkatkan kesiapan dan akurasi ICBM Korea Utara," ujarnya.

"Upaya penelitian dan pengembangan rudal Pyongyang, ditambah dengan pengejaran material dan teknologi nuklir yang sedang berlangsung, konsisten dengan tujuan yang dinyatakan rezim untuk dapat menyerang tanah air AS," imbuh dia.

Davidson menyebutkan, Korea Utara terus menghindari sanksi Dewan Keamanan PBB melalui pengiriman barang-barang ilegal dari kapal ke kapal yang dilarang di bawah rezim sanksi, seperti minyak, tetapi juga melalui berbagai cara lain, termasuk pencurian di dunia maya.

"Melalui pencurian keuangan berkemampuan dunia maya, kampanye pemerasan, dan pembajakan kripto, di mana Korea Utara menggunakan sumber daya komputasi yang dikompromikan untuk menambang mata uang digital, Korea Utara meningkatkan pendapatan ilegal untuk mendukung program pengembangan senjatanya," ungkapnya.

Selanjutnya: Korea Utara perluas fasilitas pengembangan rudal, Korea Selatan siaga tinggi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×