kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Amerika Serikat ingatkan sekutunya agar tak gunakan peralatan bikinan Huawei


Selasa, 12 Februari 2019 / 04:26 WIB
Amerika Serikat ingatkan sekutunya agar tak gunakan peralatan bikinan Huawei


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengingatkan negara-negara sekutunya untuk tidak menggunakan peralatan bikinan perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei di negaranya jika tak ingin AS mempersulit kerjasama dengan mereka. 

Peringatan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.

"Kami telah melihat ini di seluruh dunia, dan juga membuat lebih sulit bagi AS untuk hadir," ujar Pompeo seperti dikutip Reuters.

Menurutnya, peralatan telekomunikasi produksi Huawei memiliki alat spionase, sehingga menyulitkan AS untuk bekerjasama dengan negara-negara yang masih menggunakan peralatan tersebut. 

AS dan sekutunya meyakini bahwa peralatan bikinan Huawei Technologies dapat digunakan untuk spionase. AS juga menilai ekspansi Huawei ke Eropa Tengah menjadi langkah untuk mengembangkan pasarnya di Uni Eropa, khususnya AS menghawatirkan ekspansi Huawei di Hongaria dan Polandia.

"Kami ingin memastikan bahwa kami mengidentifikasi peluang dan risiko penggunaan peralatan (produksi Huawei) itu," ujar Pompeo saat kunjungan ke Budapest.

Hongaria adalah lokasi pertama yang dikunjungi Pompeo dalam rangkaian lawatan ke Eropa Tengah yag mencakup Slovakia dan Polandia.

Dalam kesempatan itu, Pompeo juga mengumumkan rencana perjanjian kerjasama pertahanan dengan Hongaria, yakni salah satu negara Eropa yang paling antusias dengan investasi China. 

"Berbahaya jika membiarkan China mendapat akses di Hongaria," ujar Pompeo dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto.

Namun Huawei membantah keterlibatan proyek intelijen dengan pemerintah negara manapun. Huawei menyatakan teknologinya melayani 70% masyarakat di Hongaria dan bekerjasama dengan sebagian besar penyedia telekomunikasi di Hongaria, termasuk perusahaan milik negara.

Sementara itu, pemerintah Polandia sedang mempertimbangkan Huawei untuk ikut serta dalam pengembangan teknologi 5G setelah pemerintah setempat menangkap seorang karyawan Huawei dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia atas tuduhan mata-mata pada bulan lalu.

Ia juga  melobi AS untuk meningkatkan kerjasama militer dengan negaranya.

Kunjungan Pompeo ke Eropa Tengah merupakan rangkaian konferensi di Timur Tengah yang diselenggarakan oleh Polandia, dimana AS berharap membangun koalisi melawan Iran. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×