kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika Serikat izinkan penggunan obat antibodi Covid-19 dari AstraZeneca


Kamis, 09 Desember 2021 / 15:28 WIB
Amerika Serikat izinkan penggunan obat antibodi Covid-19 dari AstraZeneca


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengizinkan penggunaan campuran antibodi Covid-19 buatan AstraZeneca. Hal ini untuk mencegah penularan terhadap individu dengan sistem kekebalan lemah atau memiliki riwayat efek samping yang parah setelah divaksin. 

FDA mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat pada Rabu (9/12) untuk koktail antibodi AstraZeneca, Evusheld, yang dikenal sebagai pre-exposure prophylaxis (PrEP).

Meski demikian, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA Patrizia Cavazzoni mengatakan, vaksinasi tetap telah terbukti menjadi pertahanan terbaik untuk melawan Covid-19.

"Namun, ada individu dengan kekebalan tertentu yang mungkin tidak memiliki respon yang memadai terhadap vaksin Covid-19, atau mereka memiliki riwayat yang parah terhadap efek vaksin. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menerimanya dan memerlukan pencegahan secara alternatif," kata Cavazzoni  dikutip dari Reuters, Kamis (9/12). 

Baca Juga: RDIF: Sputnik V adalah vaksin Covid-19 paling aman di dunia

Menurutnya, penggunaan kombinasi dua antibodi monoklonal tersebut untuk mengurangi risiko pengembangan virus Covid-19 pada individidu yang kekebalannya terganggu. Antibodi ini hanya diizinkan untuk orang dengan sistem kekebalan yang sedang hingga parah. 

"Mereka mungkin tidak memiliki respons kekebalan yang memadai terhadap vaksinasi atau memiliki riwayat reaksi yang merugikan parah terhadap vaksin Covid-19 dan tidak menerimanya," terangnya. 

Ia mengatakan, penggunaan Evusheld bukan merupakan pengganti vaksin bagi orang-orang untuk menjalani vaksin. Melainkan hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang alergi terhadap vaksin.

Hingga saat ini, antibodi yang diproduksi di laboratorium tersebut hanya diizinkan sebagai pengobatan dini terhadap Covid-19 atau sebagai terapi pencegahan untuk orang berisiko tinggi setelah kontak dekat dengan seseorang yang positif menderita corona. 

Baca Juga: Realisasi vaksin Covid-19 di Indonesia terbanyak di Asia, nomor 5 di dunia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×