kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.314   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.117   43,86   0,62%
  • KOMPAS100 1.047   8,11   0,78%
  • LQ45 825   7,40   0,91%
  • ISSI 212   0,30   0,14%
  • IDX30 427   5,05   1,20%
  • IDXHIDIV20 511   5,71   1,13%
  • IDX80 119   0,94   0,79%
  • IDXV30 122   0,30   0,25%
  • IDXQ30 140   1,42   1,03%

Amerika Serikat Mencemaskan Kemunculan DeepSeek, Ini Alasannya


Jumat, 31 Januari 2025 / 06:32 WIB
Amerika Serikat Mencemaskan Kemunculan DeepSeek, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Aplikasi AI asal Tiongkok, DeepSeek, menarik banyak pengguna di Amerika Serikat sehingga memicu kecemasan pejabat pemerintah. REUTERS/Florence Lo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Aplikasi AI Tiongkok DeepSeek menarik banyak pengguna Amerika. Terkait hal tersebut, pejabat pemerintahan Trump, anggota parlemen, dan pakar keamanan siber menyatakan kekhawatiran mereka bahwa teknologi tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS.

Melansir CBS News, peluncuran DeepSeek di AS pada hari Senin (27/1/2025) membuat aplikasi ini dengan cepat menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di negara tersebut di toko aplikasi Apple. 

Peluncuran tersebut juga mengguncang Wall Street karena para investor berjuang untuk menghitung kemunculan tiba-tiba alat AI generatif berbiaya rendah dan bersumber terbuka yang mampu bersaing dengan aplikasi kecerdasan buatan terkemuka seperti ChatGPT milik OpenAI.

Saham Nvidia, produsen chip canggih AS yang dirancang untuk pengembangan AI, anjlok 17%, memangkas kapitalisasi pasar perusahaan sekitar US$ 600 miliar. Ini merupakan penurunan rekor dalam satu hari untuk saham AS.

Debut eksplosif itu dicap sebagai "peringatan" oleh Presiden Trump pada hari Senin. 

Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Dewan Keamanan Nasional (NSC) akan memeriksa implikasi keamanan nasional potensial seputar peluncuran DeepSeek, dengan mencatat bahwa pemerintah akan berusaha untuk "memastikan dominasi AI Amerika."

Baca Juga: Kehadiran DeepSeek Tak Memukul Indeks Teknologi Indonesia

Sorotan pada DeepSeek muncul di tengah meningkatnya ketegangan atas perdagangan, teknologi, dan isu-isu lain antara kedua negara adidaya tersebut. 

AS telah memberlakukan kontrol ekspor yang signifikan terhadap Tiongkok dalam upaya untuk mengendalikan produksi semikonduktor Beijing yang digunakan dalam mengembangkan AI tingkat lanjut, dengan pembatasan terbaru yang berlaku pada bulan Desember. 

"Atas arahan Presiden, NSC dan pihak lain di pemerintahan AS bekerja dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah yang melibatkan AI, Tiongkok, dan keamanan data," kata juru bicara lembaga Brian Hughes kepada CBS News melalui email. 

Dia menambahkan, "Seperti yang telah ditegaskan Presiden, kebijakan AS adalah memastikan bahwa Amerika Serikat memimpin dunia dalam AI." 

Baca Juga: Investor Ragu Usai Diguncang DeepSeek, Raksasa Teknologi AS Membela Diri

Ancaman keamanan bagi pengguna

Meskipun panggilan telepon dari Moolenaar bisa jadi merupakan firasat pertama dari kemungkinan tindakan keras kongres, Ross Burley — salah satu pendiri lembaga nirlaba Centre for Information Resilience — memperingatkan bahwa kemunculan DeepSeek di AS menimbulkan masalah keamanan data dan privasi bagi pengguna. 

Hukum Tiongkok memberi Beijing kewenangan luas untuk mengakses data dari perusahaan yang berbasis di Tiongkok.

"Semakin banyak orang akan menggunakannya, dan itu akan membuka pintu bagi semakin banyak data pribadi yang diberikan kepada [Partai Komunis Tiongkok] dan pada dasarnya dikirim ke Tiongkok daratan untuk dapat memberi tahu mereka tentang aktivitas mereka," kata Burley kepada CBS News.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×