Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
Langkah tersebut disambut dengan kemarahan Washington, di mana juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus menuduh China berperilaku tidak bertanggung jawab.
"Saya tidak berpikir bahwa membocorkan informasi pribadi, gambar dan nama anak-anak diplomat Amerika adalah protes resmi," katanya pada briefing reguler.
"Itulah yang akan dilakukan rezim preman. Itu bukan bagaimana cara negara yang bertanggung jawab berperilaku. Melepaskan informasi pribadi diplomat Amerika itu sama sekali tidak bisa diterima," lanjutnya.
Ortagus mengatakan adalah hal yang normal bagi para diplomat AS untuk bertemu dengan para pemrotes dan tokoh-tokoh oposisi, di mana pun mereka bekerja.
Baca Juga: Serangkaian cuitan kemarahan Trump soal penguatan dollar kepada The Fed
"Ini benar-benar terjadi di setiap negara di mana kedutaan besar Amerika hadir. Jadi diplomat kami melakukan pekerjaannya dan kami memuji dia atas pekerjaannya," katanya.
"Hal ini tidak hanya dilakukan oleh diplomat Amerika, namun juga para diplomat dari negara lain," ungkap dia.
Dalam menanggapi komentar Ortagus tersebut, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pernyataan tersebut adalah fitnah yang terang-terangan terhadap China.
"Ini menunjukkan logika gangster dan pola pikir hegemonik AS yang menganggap dirinya sebagai yang paling unggul," kata jurubicara tersebut.