Sumber: Reuters | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -LONDON. Perusahaan energi AS Anadarko Petroleum Corp pada hari Selasa (8/6) memberikan lampu hijau untuk pembangunan pencairan gas dan terminal ekspor senilai US$ 20 miliar di Mozambik. Ini adalah proyek LNG terbesar yang disetujui di Afrika.
Kabar ini diektahui pada suatu acara di Mozambik bahwa Anadarko bulan lalu menandai tanggal keputusan proyek itu. "Ketika dunia semakin mencari bentuk energi yang lebih bersih, proyek LNG Mozambique Area 1 yang dipimpin Anadarko berlokasi ideal untuk memenuhi permintaan yang meningkat, terutama dalam memperluas pasar Asia dan Eropa," kata Chief Executive Officer Al Walker dalam sebuah pernyataan pada Rabu (19/6).
Selain itu, Anadarko juga telah setuju untuk diambil alih oleh Occidental Petroleum Corp. Sedangkan Occidental telah setuju untuk menjual aset termasuk proyek Mozambik LNG ke perusahaan minyak Prancis dan pedagang besar Total SA. Sayangnya, pejabat di Total tidak segera dapat dihubungi untuk diminta komentar.
Penggunaan gas alam berkembang pesat di seluruh dunia karena negara-negara berusaha memenuhi permintaan energi yang meningkat dan menyapih sektor industri yang memakai listrik batubara yang lebih kotor.
Pemegang portofolio LNG utama dari perusahaan negara di seluruh dunia, meyakini bahwa permintaan LNG akan melambung di tahun-tahun mendatang meskipun ada penurunan harga tahun ini.
Harga rendah untuk gas mendorong kekhawatiran keputusan investasi akhir (FID) seperti Anadarko yang menunda proyek itu. Tetapi perusahaan AS itu berhasil mengumpulkan cukup banyak pembeli jangka panjang untuk mendukung pembiayaan proyek.
“Pengaturan komersial yang fleksibel, termasuk perjanjian pembelian bersama yang inovatif dengan Tokyo Gas dan Centrica, telah berperan penting dalam mengamankan proyek, daftar pelanggan berkualitas tinggi di pasar LNG yang ramai,” kata Frank Harris, kepala LNG Consulting di Wood Mackenzie .