kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak petani yang sempat enggan melanjutkan sekolah (2)


Kamis, 24 Januari 2019 / 09:35 WIB
Anak petani yang sempat enggan melanjutkan sekolah (2)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Menjadi sukses tidak ada dalam benak Park Hyeon-joo ketika masih belia. Sejak sepeninggal ayahnya, Park sempat tidak memiliki semangat lagi untuk melanjutkan sekolah. Untunglah ibunya selalu memberi dukungan agar Park tetap bersekolah agar bisa mengubah nasib keluarga. Insting bisnisnya mulai terasah ketika berkuliah di jurusan manajemen bisnis. Park mulai mengenal tentang pengelolaan uang dan bursa saham ketika duduk di universitas.

Kesusksesan Park Hyeon- joo menjadi pengusaha di industri sekuritas hingga dikenal sebagai Bapak Reksadana Korea Selatan tidak terjadi begitu saja. Semua dia jalani dari bawah. Pria kelahiran tahun 1958 ini berasal dari keluarga petani miskin di selatan Gwangju, ibukota Provinsi Jeolla Selatan.

Sejak kecil Park tergolong cerdas dan rajin membaca. Sayangnya, ketika ia hendak masuk sekolah menengah, ayahnya wafat. Hal ini jadi pukulan besar bagi Park. Sejak itu dia mulai ogah sekolah dan nilainya anjlok.

ada tahun pertama di sekolah menengah Park menghabiskan membaca ratusan buku di rumahnya. Pro Les Courage karya bekas Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, hingga Il Principe karangan Machiavelli jadi beberapa judul yang Park baca. Park tampak nyaman dengan buku-bukunya, dan tidak kembali ke sekolah.

Melihat anaknya enggan kembali ke sekolah, ibunya kerap meminta Park meneruskan sekolahnya dengan serius. Ibunya bilang bahwa jika Park jika ia tak melanjutkan sekolah nasib keluarganya tak akan berubah. Hal tersebut menyadarkan Park.

Park mulai sekolah lagi dan mengejar ketertinggalan. Ia berhasil lulus dan diterima menjadi mahasiswa Unversitas Korea jurusan Manajemen Bisnis. Di situ visi bisnis Park mulai terasah. Universitas Korea yang berlokasi di Seoul bikin Park harus pindah dari Gwangju. Untuk mencukupi kebutuhan hidup di Seoul, ibunya memberikan uang saku secara tahunan. Niatnya agar Park bisa belajar mengatur keuangan secara mandiri.




TERBARU

[X]
×