kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Analis: Resesi AS akan Berlanjut Hingga 2009


Senin, 17 November 2008 / 13:45 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Kabar buruk sepertinya masih akan menghantui perekonomian global. Berdasarkan survei terhadap ekonom bisnis, perekonomian Amerika Serikat (AS) saat ini sudah masuk ke dalam resesi dan tetap akan berlangsung hingga tahun depan. Parahnya, resesi AS akan menjalar ke seluruh perekonomian di seluruh dunia.

Data dari hasil pooling National Association for Business Economics (NABE) menyebutkan, setelah sempat tumbuh 1,4% tahun ini, perekonomian AS akan mengalami kontraksi pada 2009 mendatang. Lalu, mayoritas responden mengatakan, Inggris, kawasan Eropa, Jepang, Kanada, Meksiko dan beberapa negara lainnya saat ini juga sudah mengalami atau menuju ke arah resesi.

“Para ekonom bisnis saat ini memiliki prediksi buruk terhadap perkembangan perekonomian dunia untuk beberapa kuartal ke depan. Itu diakibatkan dari adanya tekanan pasar kredit yang semakin kuat,” jelas Chris Varvares, president Macroeconomic Advisers LLC di St. Louis dan NABE. 

Adanya rasa pesimis tersebut juga berlaku terhadap nilai dan harga saham, sektor konstruksi, harga perumahan dan tingkat pengangguran. Hal itu menandakan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat masih akan tetap lemah. Para ekonom juga berpendapat, dari semua kebijakan yang sudah dilakukan, langkah yang paling efektif adalah suntikan dana dari Departemen Keuangan AS dan the Federal reserve untuk pasar komersial.

Catatan saja, tingkat pengangguran saat ini berada di posisi 6,5%, tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Ekonom memprediksi angka ini akan terus merangkak naik menjadi 7,5% pada akhir 2009 mendatang.

Sementara itu, penjualan mobil saat ini diprediksi terus mengalami penurunan. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, tingkat pembelian kendaraan oleh masyarakat AS pada 2009 akan turun 6,7% pada 2009. Padahal, sepanjang tahun ini, daya beli masyarakat sudah merosot 17%.

Selain itu, para ekonom juga menilai, kondisi serupa juga terjadi pada sektor perumahan. Tahun depan, para pengembang hanya akan membangun sekitar 870.000 rumah, yang merupakan angka terendah dalam 50 tahun terakhir. Sementara itu, harga perumahan juga akan terus merosot sekitar 3,5% tahun 2009 setelah melorot 6% tahun ini.

Hasil survei Bloomberg tersebut juga memprediksi tentang langkah yang bakal diambil the Fed. Para ekonom memprediksi, the Fed masih akan menahan tingkat suku bunga acuannya pada level 1% hingga kuartal tiga tahun depan, meskipun pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi masih terus menjinak.

Sekadar tambahan informasi, survei yang dilakukan Bloomberg kepada para ekonom ini dilakukan pada tanggal 3-11 November 2008. Sementara, pooling NABE dilakukan dari 28 Oktober hingga 7 November.




TERBARU

[X]
×