kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Angka kematian Covid-19 Brasil lampaui 500.000, kondisi bisa memburuk


Senin, 21 Juni 2021 / 07:23 WIB
Angka kematian Covid-19 Brasil lampaui 500.000, kondisi bisa memburuk
ILUSTRASI. Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin penyakit CoronaVac virus corona (COVID-19) Sinovac di Cacique de Ramos, salah satu blok karnaval tradisional di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (8/4/2021). REUTERS/Ricardo Moraes


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAO PAULO. Angka kematian akibat virus Covid-19 di Brasil sudah melampaui 500.000 pada Sabtu (19/6/2021). Para ahli memperingatkan, wabah paling mematikan kedua di dunia itu dapat memburuk karena vaksinasi yang tertunda dan penolakan pemerintah untuk mendukung langkah-langkah jarak sosial.

Melansir Reuters, hanya 11% warga Brasil yang telah divaksinasi sepenuhnya. Ahli epidemiologi memperingatkan, dengan tibanya musim dingin di belahan bumi selatan dan varian baru dari virus corona yang beredar, kematian akan terus meningkat bahkan jika program imunisasi ditingkatkan.

Menurut data Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu, Brasil telah mencatat 500.800 kematian dari 17.883.750 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Ini menjadi jumlah kematian resmi terburuk di luar Amerika Serikat. Selama seminggu terakhir, Brasil memiliki rata-rata 2.000 kematian per hari.

Covid-19 terus menghancurkan negara-negara di kawasan ini di mana Pan American Health Organization (PAHO) melaporkan 1,1 juta kasus baru Covid-19 dan 31.000 kematian di Amerika minggu lalu. PAHO mencatat kenaikan di enam negara bagian Meksiko, Belize, Guatemala, Panama dan beberapa tempat di Karibia.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Varian Baru Covid-19

PAHO memperingatkan bahwa situasi Covid-19 Kolombia berada pada titik terburuknya, dengan tempat tidur unit perawatan intensif dipenuhi di kota-kota besar.

Para ahli melihat, jumlah korban di Brasil, yang merupakan angka tertinggi di Amerika Latin, bisa meningkat jauh lebih tinggi.

"Saya pikir kita akan mencapai 700.000 atau 800.000 kematian sebelum kita melihat efek vaksinasi. Apalagi saat ini kita kedatangan varian baru," kata Gonzalo Vecina, mantan kepala regulator kesehatan Brasil Anvisa, yang memprediksi percepatan kematian dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kandidat vaksin Covid-19 dari Kuba, Soberana 2, tunjukkan efektivitas hingga 62%

Vecina mengkritik penanganan pandemi oleh Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, termasuk kurangnya tanggapan nasional yang terkoordinasi dan skeptisismenya terhadap vaksin, penguncian, dan persyaratan pemakaian masker, yang telah ia coba kendurkan.

Ribuan warga Brasil memprotes manajemen pandemi Bolsonaro dalam demonstrasi nasional pada hari Sabtu, dengan menyalahkan pemerintah atas tingginya angka kematian dan menyerukan penggulingan presiden.

Raphael Guimaraes, seorang peneliti di pusat biomedis Brasil Fiocruz, mengatakan penundaan program vaksinasi di negara berpenduduk terpadat di Amerika Latin itu berarti efek penuhnya tidak akan terasa sampai September atau lebih.

Guimaraes memperingatkan bahwa Brasil dapat meninjau kembali pemandangan terburuk dari puncak Maret-April, ketika negara itu mengalami rata-rata kematian mencapai 3.000 kasus per hari.

"Kami masih dalam situasi yang sangat kritis, dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan hunian tempat tidur rumah sakit semakin berkurang di banyak tempat," katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Hanya dalam 166 hari, angka kematian global akibat Covid-19 bertambah 2 juta

Minggu ini, kasus baru yang dikonfirmasi di Brasil meningkat menjadi rata-rata lebih dari 70.000 per hari, melampaui India untuk yang terbanyak di dunia.

Vaksinasi akan sangat penting dalam mengalahkan virus di Brasil, karena negara itu gagal mencapai konsensus tentang jarak sosial dan masker, kata Ester Sabino, seorang ahli epidemiologi di Universitas Sao Paulo.

"Kami benar-benar perlu meningkatkan vaksinasi dengan sangat cepat," katanya.

Selanjutnya: Kematian akibat covid-19 meningkat, negara Amerika Latin catat kematian tertinggi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×