Sumber: Breaking Defense,Asia Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Perlombaan senjata memang jadi isu internasional yang sangat menarik untuk diikuti. Di era modern dengan banyak teknologi yang super canggih seperti sekarang, perlombaan senjata jelas jadi semakin menarik.
Datang dari Amerika Serikat (AS), pihak Angkatan Darat mengatakan bahwa senjata laser yang efektif untuk digunakan di medan perang mungkin akan segera hadir.
Setelah bertahun-tahun melakukan uji lapangan dan lebih dari seribu jam waktu yang dihabiskan para prajurit, Angkatan Darat AS disebut siap menguji dua jenis senjata laser bertenaga tinggi pada tahun 2022 mendatang.
Dikutip dari Asia Times, dua senjata laser ini masing-masing akan memiliki energi hingga 50 kilowatt yang mampu untuk menghancurkan drone serta roket artileri yang datang. Senjata laser yang lainnya memiliki tingkat energi 300 kilowatt, memiliki potensi untuk menembak jatuh rudal jelajah.
Komponen utama dari senjata militer masa depan ini sekarang sedang dibangun, ungkap Craig Robin, kapala pengaturan energi di Rapid Capabilities & Critical Technologies Office. Ia menambahkan bahwa uji coba lapangan untuk senjata baru ini akan membutuhkan bantuan banyak prajurit secara bersamaan.
Baca Juga: Mengenal B-29 Superfortress, pesawat bomber yang meratakan Nagasaki 75 tahun lalu
Breaking Defense juga mengungkap bahwa senjata laser 50 kilowatt akan dipasangkan pada kendaraan lapis baja jenis Stryker 8x8. Diharapkan empat purwarupa laser Stryker akan diterjunkan ke unit tempur pada tahun 2022 mendatang.
Saat ini ada dua perusahaan yang sedang berlomba untuk melahirkan senjata DE-MSHORAD (Directed Energy – Maneuver Short-Range Air Defense), di antaranya adalah Northrop Grumman dan Raytheon.
Masing-masing laser yang dihasilkan akan dipasangkan pada Stryker yang berbeda untuk uji coba lapangan di Fort Sill, Okla, pada Mei 2021. Nantinya sejumlah prajurit juga akan diterjunkan dalam simulasi perang.
Berdasarkan penuturan Robin kepada Breaking Defense, para prajurit akan diterjunkan dalam uji lapangan, sesi brainstorming, dan mengulas desain senjata. Mereka juga akan diberi kesempatan untuk menyempurnakan segala hal, mulai dari sistem antarmuka hingga bagaimana senjata laser ini harus dipasangkan pada Stryker.
Baca Juga: Dong-Feng 26, rudal balistik buatan China berjulukan pembunuh kapal induk
Pada tahun 2012 silam, Angkatan Darat AS telah mencoba memasangkan senjata bertenaga 10 kilowatt pada sebuah truk militer. Kemudian pihak Angkatan Darat sempat mengusulkan senjata baru dengan 100 kilowatt sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan 300 kilowatt.
"Kami berada di jalur yang tepat untuk mendemonstrasikan sistem 300 kilowatt pada akhir tahun 2022, mungkin sekitar bulan Agustus atau September," ungkap Robin.
Saat ini tahap Critical Design Review telah selesai dan pembuatan komponen fisik sudah mulai dikerjakan. Semua proses demonstrasi dikerjakan bersama dengan Office of the Secretary of Defense (OSD).
Jika uji coba tembakan pada tahun 2022 berjalan dengan baik dan mendapatkan tanggapan yang positif dari para prajurit Angkatan Darat, maka Angkatan Darat AS berencana untuk membuat dan menurunkan empat truk laser jenis HEL-IFPC sebagai unit temput pada tahun 2024.