Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Sebuah pembom supersonik pembawa rudal strategis Tu-160M Rusia sukses melakukan penerbangan debut dengan mesin baru, United Aircraft Corporation (UAC) mengumumkan pada Selasa (3/11).
"Di lapangan terbang pabrik pesawat Kazan, anak perusahaan Tupolev Company (bagian dari UAC), pembom pembawa rudal strategis Tu-160M dengan mesin NK-32-02 yang diproduksi secara serial melakukan penerbangan perdana," kata UAC.
"Pesawat itu diujicobakan oleh awak di bawah pengawasan Anri Naskidyants. Penerbangan tersebut berlangsung di ketinggian 6.000 meter dan selama 2 jam 20 menit," sebut UAC seperti dikutip TASS.
Selama penerbangan, semua sistem pesawat dan avionik Tu-160M yang diperbarui, yang dipasang selama peningkatan kemampuannya, diperiksa. Dan, pengoperasian mesin baru NK-32-02 dievaluasi.
Baca Juga: Yars, rudal balistik nuklir Rusia yang mampu tembus sistem pertahanan apa pun
"Menurut data awak, penerbangan berlangsung dalam mode normal dan semua sistem serta peralatan beroperasi tanpa hambatan," ungkap UAC.
Rusia mengumumkan pada 2015 untuk memulai kembali produksi pembom strategis Tu-160 dalam versi Tu-160M yang ditingkatkan di Kazan Aircraft Enterprise.
Bawa rudal berhulu ledak nuklir
Sesuai namanya, pembom supersonik, kecepatan maksimun Tu-160 mencapai mach 2,05 atau 2.220 kilometer per jam, dan mampu terbang dengan ketinggian maksimal 15.000 meter atawa 49.200 kaki.
Daya Jelajah Tu-160, yang berjulukan Angsa Putih, mencapai 12.300 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dalam penerbangan. Pakta Pertahanan Atrlantik Utara (NATO) memberi julukan Blackjack.
Baca Juga: Putin: Rusia siap menahan diri untuk tidak menyebarkan rudal 9M729 di wilayah Eropa
Dan sesuai namanya pula, pembom pembawa rudal strategis, Tu-160 membawa rudal jelajah berhulu ledak nuklir yang diluncurkan dari udara, Raduga Kh-102. Daya jelajah rudal ini 2.500 hingga 2.800 km.
Tu-160 memiliki dua peluncur rotary yang masing-masing bisa memegang enam rudal. Total, pesawat buatan Tupolev yang berbasis di Moskow ini total bisa membawa senjata seberat 40.000 kg.
Selain itu, Tu-160 menggendong rudal jelajah jarak jauh konvensional Kh-55MS. Pada 17 November 2015, Rusia mulai menggunakan Tu-160 terhadap sasaran di Suriah. Ini menandai debut tempur Tu-160.
Untuk dapur pacu, Tu-160 mendapat dukungan empat mesin turbofan Kuznetsov NK-32 afterburning. Ini merupakan mesin yang paling kuat yang pernah dipasang pada pesawat tempur.
Rekor lainnya, pada 2020, Tu-16 adalah pesawat tempur terbesar dan terberat, pembom tercepat, serta pesawat sayap penyapu variabel terbesar dan terberat yang pernah diterbangkan.