Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekonomi Jepang pada kuartal I-2020 tergelincir ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun. Hal ini juga membuat Jepang masuk dalam jalur untuk kemerosotan terdalam pascaperang sebagai dampak dari krisis virus corona yang merusak bisnis dan konsumen.
Mengutip Reuters, Kantor Kabinet Jepang melaporkan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut turun 3,4% pada kuartal I-2020. Angka ini sebenarnya lebih baik dari proyeksi para analis yang melihat penurunan 4,6% pada produk domestik bruto (PDB) Jepang.
Jatuhnya ekonomi Negeri Tirai Bambu ditandai dengan ekspor yang anjlok, terbesar sejak gempa bumi Maret 2011. Memang, dampak virus pada perusahaan Jepang cukup kejam setelah ekspor ambles 6,0% di periode Januari-Maret, penurunan terbesar sejak April-Juni 2011.
Baca Juga: Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell membayangi bursa Asia
Kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara untuk menahan penyebaran virus corona menghancurkan rantai pasokan dan menghantam pengiriman barang-barang Jepang.
Analis memperingatkan gambaran yang lebih suram untuk kuartal II-2020 karena konsumsi runtuh setelah pemerintah pada bulan April meminta warga untuk tinggal di rumah dan bisnis untuk tutup.
"Sudah hampir pasti ekonomi mengalami penurunan lebih dalam pada kuartal saat ini," kata Yuichi Kodama, kepala ekonom di Meiji Yasuda Research Institute. "Jepang telah memasuki resesi besar-besaran."
Kontraksi selama dua kuartal berturut-turut sudah memenuhi definisi teknis dari resesi. Terakhir kali Jepang mengalami resesi adalah di paruh kedua 2015.