Reporter: Erika Anindita | Editor: Amal Ihsan
CARACAS. Pertaruhan pada emas yang dibuat mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez saat tahun-tahun terakhir hidupnya runtuh di waktu yang salah untuk negara tetangga Kolombia dan Brasil itu.
Chavez, yang memegang teguh prinsip jika Venezuela harus menjauhi “kediktatoran dolar”, mengalokasikan lebih dari 70% cadangan devisa Venezuela dalam bentuk emas pada 2012. Menurut World Gold Council, jumlah tersebut adalah persentase tertinggi di antara semua negara berkembang, serta lebih dari 50 kali yang dimiliki oleh Kolombia dan Brazil.
Pada masa lalu sempat menguntungkan Venezuela dengan reli hampir 400%, tahun ini emas telah terperosok 25%, mendorong cadangan bank sentral ke level terendah selama delapan bulan terakhir dan mengurangi kemampuan pemerintah untuk membayar pemegang obligasi asing.
Hasil atas utang berdenominasi dollar Venezuela telah meningkat 62 poin dasar, atau 0,62% poin, menjadi 11,84% pada bulan lalu, dibanding dengan peningkatan rata-rata 57 poin dasar bagi negara-negara lain di Amerika Latin.
“Cadangan Venezuela tengah mengalami pukulan hebat,” kata ekonom di Bank of America Corp Francisco Rodriguez, melalui telepon dari New York, seperti yang dikutip dari Bloomberg. Jika harga emas saat ini terus berlanjut, “maka Anda akan melihat peningkatan keyakinan bahwa kapasitas Venezuela untuk membayar melemah.”
Kredit swap tak terjadwal
Tahun ini, biaya untuk menjamin utang Venezuela terhadap kondisi non-pembayaran selama lima tahun dengan penggunaan kredit swap tak terjadwal (credit-default swaps) telah naik 378 poin dasar menjadi 1.025 basis poin. Mengutip dari Bloomberg, biaya meningkat satu basis poin tahun ini per pukul 08.40 waktu New York.
Reli logam telah memungkinkan Chavez, yang meninggal karena kanker pada Maret lalu, menyedot $45,8 miliar dari bank sentral untuk dana pengembangan tak berbujet (off-budget) sejak 2005. Mengutip Kementerian Keuangan Venezuela, yang di saat bersamaan, dalam sebagian besar periode menjaga cadangan atas $25 miliar. Dana tersebut dikenal sebagai Fonden, tertanam dalam proyek-proyek infrastruktur.
Bloomberg menulis, Bank sentral tidak merespon e-mail yang meminta tanggapan mereka.
Pasar gelap
“Tidak hanya total cadangan kami yang jatuh, kami juga memiliki tingkat cadangan kas terendah,” ujar seorang profesor ekonomi di sekolah bisnis IESA di Caracas Jose Manuel Puente, melalui sambungan telepon. “Posisi rendah dalam cadangan kas melemahkan kemampuan bank sentral untuk mengatasi pasar valuta asing.”
Pemerintah sempat hanya melaksanakan satu lelang dollar sejak mengenalkan sistem pertukaran baru pada Maret, memaksa banyak importir beralih ke pasar gelap untuk pencarian uang.
Menurut situs DolarToday.com, di pasar gelap di Cucuta, kota perbatasan Kolombia, satu dollar setara 31,4 bolivar, dibandingkan dengan nilai tukar resmi sebesar 6,3.
Seiring pasokan dollar yang mengering, indeks kelangkaan bank sentral, yang melacak jumlah barang kebutuhan pokok yang kehabisan stok dalam rak-rak supermarket, naik ke level tertinggi selama lima tahun sebesar 21,3% pada April, sebelum turun kembali menjadi 20,6% bulan Mei.
Pada saat bersamaan, inflasi meningkat menjadi 35,2% pada Mei dari 20,1% tahun lalu, lebih cepat dari 103 negara yang dilacak oleh Bloomberg.
Dollar dari minyak
Saat turunnya harga emas sukses mengikis cadangan negara, Venezuela juga menerima dollar yang berkurang jumlahnya dari perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela SA, yang ekspornya turun 13% ke level terendah selama dua tahun terakhir pada kuartal pertama.
Pada 19 Maret, Menteri Perminyakan menjelaskan, tahun lalu pemerintah telah menggelontorkan $59,3 miliar untuk impor, sementara PDVSA diharapkan hanya mentransfer $41,5 milyar ke bank sentral tahun ini.
“Ada beberapa masalah struktural mendasar di Venezuela dan isu cadangan emas adalah hal paling buruk,” kata analis senior di Loomis Sayles & Co LP Bianca Taylor, di Boston. Dengan potensi krisis neraca pembayaran yang kian membayangi, “menyimpan cadangan emas di pasar yang merugikan untuk emas lebih menyulitkan mereka.”