kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Anwar akan bentuk pemerintahan baru, Muhyiddin serahkan pada keputusan Raja Malaysia


Selasa, 13 Oktober 2020 / 19:07 WIB
Anwar akan bentuk pemerintahan baru, Muhyiddin serahkan pada keputusan Raja Malaysia
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memberi isyarat setelah pengumuman kabinet di Putrajaya, Malaysia, 9 Maret 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, dia akan "menyerahkan pada keputusan Raja yang terbaik", setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengklaim memiliki dukungan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Muhyiddin menyatakan, fokusnya saat ini adalah mengelola pandemi virus corona baru dan ekonomi. "Saya tidak mau berkomentar tentang tindakan Anwar di Istana," ujarnya, Selasa (13/10), seperti dikutip Channel News Asia.

"Sejauh yang saya ketahui, saya serahkan pada penilaian terbaik dari Agong (Raja). Menurut saya, Agong adalah orang yang paling terpelajar dan berkualitas. Dia memiliki caranya sendiri dalam melakukan sesuatu sesuai dengan ketentuan konstitusi," kata dia.

Muhyiddin menambahkan: "Apapun keputusan yang akan dia buat, dia selalu mengikuti apa yang ada di konstitusi".

Baca Juga: Anwar Ibrahim: Raja pelajari dokumen pembentukan pemerintahan baru Malaysia

Muhyiddin berbicara kepada pers melalui konferensi video karena dia saat ini berada di bawah karantina rumah selama 14 hari, setelah seorang menteri yang menghadiri pertemuan yang ia pimpin positif Covid-19.

Dia mengungkapkan, ketika Anwar bertemu raja, dia sedang melakukan rapat lewat konferensi video dengan semua anggota Dewan Keamanan Nasional (MKN) untuk membahas masalah pandemi virus corona.

Pantas bagi Muhyiddin mengundurkan diri

Sebelumnya, Anwar mengatakan, Raja Malaysia akan mempelajari dokumen-dokumen relevan yang telah dia sampaikan mengenai anggota parlemen yang mendukung upayanya untuk membentuk pemerintahan baru.

Sambil mempelajari dokumen tersebut, Anwar Ibrahim mengungkapkan, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah akan berkonsultasi dengan para pemimpin berbagai partai politik negeri jiran.

Baca Juga: Usai temui raja untuk gulingkan Muhyiddin, Anwar Ibrahim akan buat pengumuman penting

Berbicara pada konferensi pers setelah audiensi dengan Raja Malaysia di Istana Negara, Selasa (13/10), Anwar menyatakan: "Dengan dokumen-dokumen ini, sangat jelas bahwa kami telah mendaftarkan mayoritas yang tangguh dan meyakinkan di antara anggota parlemen".

"Saya akan mengimbau rakyat Malaysia untuk melatih kesabaran, kebijaksanaan, dan untuk membiarkan Raja mencerna, memutuskan berdasarkan semangat Konstitusi dan kebijaksanaan Yang Mulia," ujar dia seperti dikutip Channel News Asia.

Anwar juga menekankan, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah kehilangan mayoritas di parlemen dan pantas baginya untuk mengundurkan diri.

Dia menambahkan, audiensi dengan Raja Malaysia bukan tentang menang atau kalah, tetapi untuk membangun negara yang "progresif dan adil" untuk mengatasi pandemi virus corona baru dan meningkatkan perekonomian.

Baca Juga: Anwar Ibrahim bertemu raja Malaysia, demi menjawab tantangan jabatan perdana menteri

Anwar menyadari beberapa kekhawatiran yang muncul seiring daftar anggota parlemen yang mendukungnya sebagian besar adalah Muslim-Melayu.

Menyikapi hal ini, Anwar berkata: "Izinkan saya menegaskan kembali dan secara tegas meyakinkan orang Malaysia pada umumnya, ini adalah Malaysia dan kami harus memberikan hak kepada setiap warga negara di negara ini".

Menanggapi pertanyaan dari wartawan, Anwar juga menegaskan kembali, dia memiliki lebih dari 120 anggota parlemen yang mendukung pencalonannya sebagai perdana menteri Malaysia.

Dia memastikan, pemerintahannya akan menjadi "pemerintahan yang inklusif" dan tidak ada "pembalasan politik atau pribadi" terhadap siapa pun. Namun, Anwar menegaskan, tidak ada "kesepakatan" yang dia buat dengan individu mana pun.

Selanjutnya: Politik Malaysia siap bergolak, Anwar Ibrahim klaim akan bertemu Raja




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×