Sumber: The Straits Times | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim bertemu dengan raja Malaysia untuk membahas klaimnya memiliki dukungan mayoritas di Parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Anwar juga diperkirakan akan membuat pengumuman penting soal hal tersebut pada sore ini. Pemimpin oposisi ini sebelumnya tiba di istana raja Malaysia sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Sekelompok pendukung Anwar, yang memakai masker wajah dan kemeja hitam, meneriakkan "reformasi" saat mobilnya keluar dari istana. "Semoga semuanya berjalan lancar hari ini," tulis Anwar dalam postingan Facebooknya sebelum pertemuan.
Baca Juga: Beijing: China dan ASEAN harus menghilangkan gangguan eksternal di Laut China Selatan
Sebelumnya Anwar mengklaim bahwa dia mendapat dukungan dari sekelompok anggota parlemen federal untuk menjadi perdana menteri berikutnya. Dia juga mengklaim bahwa pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang berusia tujuh bulan telah jatuh.
Audiensi Anwar dengan Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada bulan lalu tertunda selama tiga minggu, setelah penguasa berusia 61 tahun itu dirawat di rumah sakit selama 12 hari karena keracunan makanan dan cedera olahraga.
Raja Malaysia sendiri secara konstitusional akan memainkan peran utama dalam apa yang akan terjadi selanjutnya dalam politik Malaysia.
Bila bisa diyakinkan oleh ANwar, Sultan Abdullah bisa meminta Tan Sri Muhyiddin untuk mundur dari posisi perdana menteri Malaysia. Atau, raja dapat berkonsultasi dengan Muhyiddin tentang apakah dia ingin mengadakan pemilihan umum yang baru.
Baca Juga: Anwar Ibrahim bertemu raja Malaysia, demi menjawab tantangan jabatan perdana menteri
Raja juga dapat meminta agar Ketua Parlemen mengajukan sidang parlemen berikutnya, yang saat ini ditetapkan pada 2 November, untuk mengadakan mosi percaya.