kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Anwar Ibrahim Bahas Tragedi MH17 dengan Vladimir Putin di Moskow


Kamis, 15 Mei 2025 / 14:05 WIB
Anwar Ibrahim Bahas Tragedi MH17 dengan Vladimir Putin di Moskow
ILUSTRASI. PM Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan ia membahas insiden jatuhnya pesawat MH17 dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Hasnoor Hussain/Pool


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa ia membahas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Moskow.

Diskusi ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan PBB yang menangani penerbangan sipil, menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 298 penumpang dan awak pada tahun 2014.

Temuan ICAO: Rusia Dinyatakan Bertanggung Jawab atas MH17

Laporan resmi ICAO yang dirilis awal pekan ini menyebutkan bahwa pesawat MH17 ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina, yang saat itu menjadi zona konflik antara pasukan separatis pro-Rusia dan militer Ukraina.

Temuan tersebut memperkuat hasil penyelidikan sebelumnya oleh tim penyidik internasional yang menunjuk keterlibatan militer Rusia, khususnya sistem rudal Buk yang digunakan dalam serangan mematikan tersebut.

Baca Juga: Badan Aviasi PBB Menetapkan Rusia Sebagai Penembak Pesawat Malaysia Airlines MH17

Pemerintah Rusia secara tegas menolak laporan ICAO tersebut. Moskow menilai keputusan itu bias dan bermotif politik. Kremlin sebelumnya juga dituding telah menghambat proses penyelidikan internasional, termasuk oleh jaksa Belanda dalam kasus pengadilan tahun 2020 yang menuduh Rusia melakukan sabotase terhadap investigasi.

Dalam pernyataan di akun Facebook resminya pada Rabu malam, Anwar menegaskan bahwa Malaysia akan tetap konsisten dalam mengejar keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. “Malaysia tetap teguh dalam memastikan adanya akuntabilitas dan resolusi yang adil bagi para korban serta keluarga yang terus menanggung beban tragedi ini,” tulis Anwar.

Respons Putin: Seruan untuk Penyelidikan yang Independen

Menurut Anwar, dalam pertemuan tersebut, Presiden Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia juga menyerukan agar dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan tidak dipolitisasi.

“Saya menyebutkan bahwa ini adalah laporan yang dibuat oleh ICAO, dan beliau (Putin) merespons bahwa sejak awal ia meminta penyelidikan yang independen dan menyeluruh,” ungkap Anwar.

Putin juga dikabarkan menyatakan kesediaan Rusia untuk bekerja sama guna memastikan bahwa laporan investigasi menjadi lebih kredibel dan otoritatif.

Latar Belakang Tragedi: 298 Nyawa Melayang di Langit Ukraina

Pesawat MH17 ditembak jatuh pada 17 Juli 2014 di wilayah udara Donetsk, Ukraina. Seluruh 298 orang di dalam pesawat tewas, termasuk 196 warga negara Belanda, 43 warga Malaysia, serta 38 warga atau penduduk tetap Australia.

Baca Juga: Iran Bersiap Sambut Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya konflik antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia setelah aneksasi Krimea oleh Rusia.

Pengadilan Belanda pada tahun 2022 menjatuhkan vonis terhadap tiga terdakwa—dua agen intelijen Rusia dan satu pemimpin separatis Ukraina—secara in absentia atas keterlibatan mereka dalam penembakan MH17.

Fokus Kunjungan Anwar: Memperkuat Hubungan Ekonomi Malaysia-Rusia

Kunjungan Perdana Menteri Anwar ke Rusia berlangsung selama tiga hari dan bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis.

Fokus utama mencakup perdagangan dan investasi, pertanian, pendidikan, dirgantara, dan energi. Pertemuan ini juga mencerminkan upaya Malaysia dalam menjaga hubungan diplomatik yang seimbang di tengah ketegangan geopolitik global.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×