kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

ANZ stop penyaluran kredit UKM di ASEAN


Sabtu, 12 Maret 2016 / 12:09 WIB
ANZ stop penyaluran kredit UKM di ASEAN


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia

MELBOURNE. Australia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) memutuskan untuk menghentikan pengucuran kredit bagi small and mid-sized enterprises atau usaha kecil dan menengah (UKM).

Penghentian penyaluran kredit ke sektor UKM ini untuk kegiatan usahanya di lima negara di kawasan Asia Tenggara. "ANZ telah keluar dari bisnis UKM di Singapura, Vietnam, Hong Kong, Indonesia dan Taiwan," tutur salah seorang jurubicara ANZ kepada Reuters, Jumat (11/3).

Dampak dari kebijakan tersebut, tidak kurang dari 100 pekerja ANZ di lima negara tersebut harus dirumahkan. Di Singapura, ANZ memiliki kantor cabang yang berstatus qualifying full bank license atau berlisensi operasional bank secara penuh.

Di sini, ANZ mempekerjakan sebanyak 2.000 karyawan. Karena lisensi penuh yang dimilikinya, ANZ Singapura bisa melakukan kegiatan usaha perbankan secara maksimal. Salah seorang sumber Reuters yang mengetahui keputusan itu bilang, pertimbangan ANZ lantaran kredit UKM yang dikucurkan hanya memberikan kontribusi yang mini.

Terlebih, ANZ juga tengah berupaya merampingkan bisnisnya agar bisa lebih maksimal menggarap bisnis inti bank ini di sektor pembiayaan korporat. Tidak diketahui persis berapa nilai bisnis UKM ANZ di lima negara tersebut.

Yang jelas, tulis Reuters, Shayne Elliott selaku Chief Executive Officer (CEO) ANZ yang baru menyatakan akan memfokuskan pada wilayah yang menjanjikan pertumbuhan yang cepat dan return yang tinggi.

Sumber Reuters menambahkan, ada banyak lagi fokus mereka, terutama pada perencanaan dan strategi akun, sehingga klien benar-benar mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Selain itu, ANZ juga ingin memastikan tentakel bisnis mereka cukup kuat, untuk menawarkan produk-produk yang akan ditawarkan kepada nasabah.

Awal bulan Maret ini, ANZ juga telah mengumumkan akan fokus menggenjot pendapatan dan melakukan efisiensi di bisnis asuransi dan dana pensiun.

Penjualan aset global

Demi merampingkan skala usahanya, ANZ seperti telah diberitakan beberapa waktu lalu berencana menjual kepemilikan sahamnya di Indonesia, Malaysia dan China. Elliott telah menunjuk Graham Hodges, Wakil CEO ANZ untuk merealisasikan rencana tersebut.

ANZ dikabarkan akan menjual 39% saham di PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). Namun rencana penjualan tersebut masih simpang siur hingga saat ini.

Belakangan, rencana itu mengemuka lagi, lantaran Elliott menargetkan penjualan saham tersebut selesai di semester I-2016.

Sebagai tambahan, pada tahun 2015 ANZ Group membukukan pertumbuhan keuntungan sebesar 1% dari tahun sebelumnya menjadi US$ 7,2 miliar. Sedangkan keuntungan bisnis ANZ di luar negeri, di bawah divisi international and institutional banking turun 1,6% menjadi US$ 2,7 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×