kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa rahasia di balik kesuksesan Vietnam menahan penularan corona? Ini bocorannya


Senin, 13 April 2020 / 14:50 WIB
Apa rahasia di balik kesuksesan Vietnam menahan penularan corona? Ini bocorannya
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Hanoi. REUTERS/Kham T


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HANOI. Meskipun berbagi perbatasan dengan China, Vietnam sejauh ini behasil menghindari kehancuran yang terlihat di Eropa dan Amerika Serikat akibat serangan virus corona. Kombinasi tindakan tegas di awal, pengujian ekstensif, karantina yang kuat dan persatuan sosial disinyalir menjadi resep utamanya.

Melansir South China Morning Post, dengan jumlah infeksi virus corona sebanyak ratusan kasus, respon Vietnam terhadap krisis telah mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Statistik resmi menunjukkan saat ini ada lebih dari 75.000 orang dalam karantina atau isolasi. Negara sejauh ini telah melakukan lebih dari 121.000 tes, di mana hanya 260 kasus yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Membandingkan jumlah uji tes virus corona di Indonesia dan negara lain

Sampai sekarang, belum ada kematian terkait virus, dan tingkat infeksi tetap jauh lebih rendah daripada di Korea Selatan, Singapura
dan bahkan Taiwan- yang semuanya telah dipuji secara luas di media global atas tanggapan efektif mereka terhadap pandemi.

Kidong Park, perwakilan WHO untuk Vietnam, percaya respons awal negara itu terhadap krisis sangat penting.

“Vietnam merespons wabah ini secara dini dan proaktif. Latihan penilaian risiko pertama dilakukan pada awal Januari - segera setelah kasus-kasus di China mulai dilaporkan,” kata Park.

Baca Juga: Keren, Vietnam sumbang 550.000 masker ke lima negara Eropa

Park menambahkan, pemerintah dengan cepat membentuk Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Kontrol Covid-19 di bawah naungan wakil perdana menteri yang "segera" mengimplementasikan rencana respons nasional.

Meskipun memiliki jumlah kasus yang dikonfirmasi terbilang kecil, Vietnam memasuki kuncian nasional pada 1 April, tanggapan yang jauh lebih cepat dan lebih menentukan daripada yang terlihat di Inggris atau Italia, di mana kasus mencapai ribuan sebelum kehidupan publik ditutup.

Baca Juga: Perdana Menteri Vietnam meminta kota-kota besar bersiap lockdown akibat corona

Di tempat lain, pemerintah memberlakukan penguncian untuk mengatasi epidemi yang ada. Vietnam melakukan itu untuk mencegah krisis nasional.

Banyak keberhasilan Vietnam dapat dianggap berasal dari kesatuan sosialnya. Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc baru-baru ini menggambarkan upaya Vietnam untuk menahan virus tersebut sebagai "serangan umum musim semi tahun 2020" - sebuah referensi yang disengaja untuk Serangan Tet 1968 yang penting yang dilakukan oleh Viet Cong selama perang Vietnam.

Baca Juga: Cegah corona, Mulai 1 April warga Vietnam diharuskan tinggal di rumah selama 15 hari

Dia bukan satu-satunya yang menggambar paralel masa perang. Nguyen Van Trang, seorang ekonom di Hanoi, mengatakan orang tuanya belum pernah melihat tingkat kepatuhan, disiplin, dan solidaritas seperti itu sejak perang.

Sekolah-sekolah Vietnam telah ditutup sejak Januari, dan karantina massal dimulai pada 16 Maret. Sejak itu, puluhan ribu orang yang memasuki negara itu dari negara-negara yang paling terpukul telah dimasukkan ke dalam karantina wajib di kamp-kamp besar bergaya militer. Pada 25 Maret, penerbangan internasional berhenti sama sekali.

Belum ada pelonggaran pembatasan yang terlihat hingga saat ini. Sebagian besar penerbangan domestik, kereta api dan bus telah dihentikan, dan siapa pun yang meninggalkan Hanoi - pusat penyebaran Vietnam - dikarantina saat tiba di hampir setiap provinsi lain.

Baca Juga: Lockdown dan panic buying di berbagai negara bisa mengguncang ketahanan pangan global

Nguyen Huy Nga, mantan direktur Departemen Kedokteran Pencegahan di kementerian kesehatan Vietnam, menjelaskan keberhasilan negara itu dalam sebuah pernyataan di media sosial.

“Vietnam belum menderita penyebaran komunitas yang kuat sejauh ini, sehingga lansia yang terinfeksi hanya sedikit,” katanya.

Baca Juga: Ini resep Vietnam cegah penyebaran corona, masyarakat diminta mencontoh

“Pasien kami sedikit sehingga kami memiliki semua fasilitas, obat-obatan dan dokter untuk merawat mereka. Selain itu, kami memiliki pengalaman dalam mengembangkan rejimen pengobatan penyakit,” tambahnya.




TERBARU

[X]
×