kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Apa yang Kita Ketahui Tentang Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang Hilang?


Rabu, 03 Desember 2025 / 15:10 WIB
Apa yang Kita Ketahui Tentang Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang Hilang?
ILUSTRASI. Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 orang hampir 12 tahun lalu masih menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 orang hampir 12 tahun lalu masih menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

Boeing 777 milik Malaysia Airlines hilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Lebih dari 150 penumpang Tiongkok dan 50 warga negara Malaysia berada di dalam pesawat tersebut, serta warga negara Prancis, Australia, india, India, Amerika Serikat, Ukraina, dan Kanada, di antara negara-negara lainnya.

Analisis data satelit menunjukkan pesawat tersebut kemungkinan jatuh di suatu tempat di Samudra Hindia bagian selatan, di lepas pantai Australia barat. Namun, dua pencarian besar gagal menghasilkan temuan yang signifikan.

Baca Juga: Ada Masalah dengan Jet A320, Airbus Pangkas Target Pengiriman Jadi 790 Unit pada 2025

Pencarian baru untuk pesawat yang hilang tersebut akan dimulai pada 30 Desember 2025. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dari hilangnya pesawar Malaysia Airlines MH370 seperti disarikan Reuters, Rabu (3/12/2025): 

Apa yang Diketahui? 

Transmisi terakhir dari pesawat tersebut terjadi sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Kapten Zaharie Ahmad Shah mengakhiri siarannya dengan "Selamat malam, Malaysia tiga tujuh nol", saat pesawat memasuki wilayah udara Vietnam.

Tak lama kemudian, transpondernya dimatikan, yang berarti pesawat tersebut tidak dapat dilacak dengan mudah.

Radar militer menunjukkan pesawat tersebut meninggalkan jalur penerbangannya untuk terbang kembali di atas Malaysia utara dan Pulau Penang, lalu ke Laut Andaman menuju ujung Pulau Sumatra di Indonesia. Kemudian pesawat berbelok ke selatan dan tidak ada kontak yang hilang.

Pencarian Bawah Air

Malaysia, Australia, dan Tiongkok meluncurkan pencarian bawah air di area seluas 120.000 km persegi (46.332 mil persegi) di Samudra Hindia bagian selatan, berdasarkan data koneksi otomatis antara satelit Inmarsat dan pesawat tersebut.

Pencarian yang menelan biaya sekitar A$ 200 juta (US$ 131,54 juta) tersebut dihentikan setelah dua tahun pada Januari 2017, tanpa jejak pesawat yang ditemukan.

Baca Juga: Airbus Bersiap Lakukan Inspeksi A320, Cacat Badan Pesawat Mengganggu Pengiriman

Pada tahun 2018, Malaysia menerima tawaran "tanpa biaya" dari perusahaan eksplorasi Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, untuk pencarian selama tiga bulan, yang berarti perusahaan tersebut hanya akan dibayar jika menemukan pesawat tersebut.

Pencarian tersebut mencakup area seluas 112.000 km persegi (43.243 mil persegi) di utara area target awal dan juga tidak membuahkan hasil, berakhir pada Mei 2018.

Puing

Lebih dari 30 serpihan yang diduga puing pesawat telah dikumpulkan di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau di Samudra Hindia, tetapi hanya tiga serpihan sayap yang dipastikan berasal dari MH370.

Sebagian besar puing digunakan dalam analisis pola drift dengan harapan dapat mempersempit kemungkinan lokasi pesawat.

Laporan Investigasi

Sebuah laporan setebal 495 halaman tentang hilangnya MH370, yang diterbitkan pada Juli 2018, menyatakan bahwa kontrol Boeing 777 kemungkinan sengaja dimanipulasi untuk membuatnya keluar jalur, tetapi para penyelidik tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab.

Laporan tersebut juga menyoroti kesalahan yang dibuat oleh pusat kendali lalu lintas udara Kuala Lumpur dan Kota Ho Chi Minh dan mengeluarkan rekomendasi untuk menghindari insiden terulang.

Para penyelidik belum memberikan kesimpulan apa pun tentang apa yang terjadi pada MH370, dengan mengatakan bahwa hal itu bergantung pada penemuan puing-puing pesawat.

Baca Juga: Malaysia Akan Melanjutkan Pencarian Pesawat MH370 Mulai 30 Desember 2025

Teori Konspirasi

Ketidakmampuan menemukan lokasi jatuhnya MH370 telah memicu berbagai teori konspirasi, mulai dari kesalahan mekanis atau kecelakaan yang dikendalikan dari jarak jauh, hingga penjelasan yang lebih aneh seperti penculikan alien atau rencana Rusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pakar penerbangan mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa pesawat itu sengaja dibelokkan dari jalurnya oleh seorang pilot berpengalaman. Namun, para penyelidik mengatakan tidak ada yang mencurigakan dalam latar belakang, urusan keuangan, pelatihan, dan kesehatan mental kapten dan kopilot.

Pencarian Dimulai Kembali

Pemerintah Malaysia pada Desember 2024 mengumumkan akan melanjutkan pencarian puing-puing tersebut menyusul proposal baru dari Ocean Infinity, yang akan menerima US$ 70 juta jika puing-puing substansial ditemukan. Pencarian dimulai pada bulan Maret tahun ini tetapi ditangguhkan setelah beberapa minggu karena cuaca buruk.

Pencarian baru yang dimulai 30 Desember 2025 akan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sama yang disepakati antara Malaysia dan Ocean Infinity pada tahun 2024 dan akan dilakukan di wilayah seluas 15.000 km persegi (5.790 mil persegi) di Samudra Hindia bagian selatan. Lokasi pastinya belum disebutkan.

Ocean Infinity telah mengonfirmasi akan memulai kembali operasi dasar laut selama 55 hari, yang dilakukan secara berkala, kata Kementerian Perhubungan Malaysia, seraya menambahkan bahwa pencarian yang dilanjutkan akan dilakukan di "area target yang dinilai memiliki probabilitas tertinggi untuk menemukan pesawat tersebut."

Baca Juga: Presiden Korea Selatan: Pelaku Penetapan Darurat Militer Harus Diadili

Selanjutnya: Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp 16.628 Per Dolar AS Hari Ini (3/12), Asia Menguat

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Personal Care Fair 1-15 Desember, Garnier-Scarlett Diskon sampai 45%




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×