Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Turki mengirimkan sementara pesawat peringatan dan pengendali (Airborne Warning and Control System/AWACS) ke Lituania sebagai bagian dari langkah pengamanan NATO.
Langkah ini menyusul serangkaian pelanggaran wilayah udara yang dilakukan drone Rusia di Eropa Timur dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, pesawat AWACS menjalankan misi di wilayah udara Lituania pada 22–25 September. Pesawat jenis ini mampu mendeteksi drone yang terbang rendah maupun objek lain yang sulit ditangkap radar darat.
Sejumlah negara anggota NATO, termasuk Lituania, Estonia, Denmark, dan Polandia, melaporkan adanya pelanggaran udara oleh drone maupun jet tempur Rusia.
Baca Juga: Rusia Luncurkan Serangan Pesawat Nirawak Terbesar ke Ukraina, Sasar Pangkalan Militer
Polandia bahkan telah menembak jatuh sebagian drone, sementara parlemen Lituania baru-baru ini memberi wewenang militer untuk menembak jatuh drone yang memasuki wilayahnya.
Para pejabat Barat menilai, pelanggaran udara tersebut merupakan upaya Rusia untuk menguji kesiapan dan respons NATO.
Estonia dan Polandia telah meminta konsultasi dengan aliansi itu berdasarkan Pasal 4 Traktat NATO, yang mengatur kewajiban negara anggota untuk berkonsultasi bila keamanan atau kedaulatan salah satu pihak terancam.
Sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di NATO, Turki memiliki posisi penting dalam dinamika keamanan kawasan.
Baca Juga: Badan Aviasi PBB Menetapkan Rusia Sebagai Penembak Pesawat Malaysia Airlines MH17
Meski menjalin hubungan erat dengan Rusia di bidang energi dan pariwisata, Ankara tetap mengecam invasi Moskow ke Ukraina dan memberikan bantuan militer kepada Kyiv.
Namun, Turki memilih tidak ikut memberlakukan sanksi Barat terhadap Rusia, dengan alasan menjaga keseimbangan agar tetap dapat berkomunikasi dengan kedua belah pihak.