Sumber: 9to5Mac | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Apple dilaporkan harus kembali membayar denda ke Samsung. Padahal, bisnis Apple sedang melemah akibat penjualan iPhone yang terus menurun.
Menurut laporan terbaru dari Display Supply Chain Consultants, Apple harus membayar denda sebesar $950 juta atau sekitar Rp 13,8 triliun ke Samsung karena memesan layar OLED lebih sedikit dari perjanjian.
Sejak tahun lalu, Apple memang memesan panel layar OLED dari Samsung untuk digunakan pada produk iPhone terbaru mereka. Apple sepakat memesan panel OLED dalam jumlah yang sudah ditentukan.
Jika pesanan Apple ada di bawah ketentuan, maka Samsung berhak menjatuhkan denda yang cukup besar ke perusahaan yang berbasis di California tersebut.
Baca Juga: Mantap, Samsung Electronics kembali raih gelar merek paling populer di Asia
Malangnya, setahun belakangan angka penjualan iPhone terus menurun. Mengakibatkan produksi juga menurun. Pesanan layar OLED dari Samsung pun tidak sesuai dengan target.
Melansir 9to5Mac, panduan pendapatan Samsung Display turun 7% dari tahun lalu, tapi panduan laba operasi naik 23% dan jauh lebih tinggi dari perkiraan analis.
Tahun lalu, tepatnya pada kuartal kedua (Q2) 2019, Apple juga menghadapi kondisi yang serupa. Apple juga gagal mencapai target setelah penjualan seri iPhone X tidak sesuai target.
Situs 9to5Mac melaporkan bahwa saat itu Apple tidak membayar denda dalam bentuk tunai, tapi justru memberikan pesanan tambahan ke Samsung Display dengan nilai yang sama dengan denda.
Baca Juga: Buntut tawuran India-China, Apple stop produksi iPhone di India
Dalam kasus tahun ini belum bisa dipastikan apakah Apple akan membayar denda secara tunai, atau tetap memaksakan diri memesan kembali panel OLED dalam jumlah besar.
Selain dengan Samsung, Apple juga memiliki perjanjian serupa dengan banyak pemasok komponen lainnya. Jika Apple gagal mencapai pembelian minimun sesuai dengan kontrak, denda juga akan diberlakukan.
Tahun ini jadi semakin buruk bagi Apple karena gangguan wabah Covid-19. Penundaan produksi sampai masalah politik di China dan India sepertinya mempengaruhi kecilnya jumlah pesanan ke Samsung Display.