Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Apple sukses menutup tahun 2024 sebagai penguasa pasar smartphone dunia. Dua pesaing terdekatnya, Samsung dan Xiaomi, masih berusaha mengejar meski sulit.
Canalys baru saja merilis data pangsa pasar merek ponsel pintar dunia untuk periode kuartal keempat (Q4) tahun 2024. Meski melemah, Apple tetap berhasil ada di puncak.
Data Canalys menunjukkan, ada sekitar 330 juta ponsel pintar dijual di seluruh dunia pada Q4 2024, dengan perkiraan 1,22 miliar ponsel pintar dikirimkan pada tahun 2024.
Pasar ponsel pintar secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 3% dibandingkan dengan Q3 tahun 2024. Angka itu juga naik sebesar 7% secara tahunan.
Baca Juga: Jeff Bezos Tidak Takut dengan Kolaborasi Musk-Trump di Bisnis Antariksa
Apple memimpin semua merek dengan pangsa pasar 23%, turun dari 24% yang tercatat pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Di bawah Apple ada Samsung dengan pangsa pasar 16%, juga turun 1% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya. Berikutnya ada Xiaomi dengan pangsa pasar 13%, stabil dari angka yang dicapai tahun sebelumnya.
Yang menarik, tahun ini Transsion kembali berhasil menembus empat besar dengan pangsa pasar 8%. Meski turun 1% dari tahun sebelumnya, catatan itu jelas masih menunjukkan prestasi yang positif.
Transsion Holdings, yang mencakup merek-merek seperti Infinix, Tecno, dan Itel, berhasil mengalahkan merek populer lain seperti Vivo dan OPPO yang di tahun-tahun sebelumnya rutin ada di daftar teratas.
Baca Juga: Ditjen Bea Cukai Catat Terdapat 5.448 Unit Iphone 16 Telah Masuk ke Indonesia
Analis Canalys, Le Xuan Chiew, mengatakan bahwa Apple memperkuat posisi globalnya melalui pertumbuhan di pasar negara berkembang seperti India dan Asia Tenggara.
Di saat yang sama, persaingan dan siklus penggantian yang berkepanjangan dinilai telah membatasi momentum pertumbuhan Apple di beberapa negara maju. Apple diprediksi akan sanggup tumbuh di tahun 2025.
"Menjelang tahun 2025, Apple diperkirakan akan mencapai pertumbuhan, didorong oleh portofolio yang diperbarui, peningkatan perangkat keras, dan adopsi Apple Intelligence yang lebih luas," kata Le dalam laporan Canalys.
Analis Senior Canalys, Toby Zhu, menjelaskan bahwa merek Android mencapai pertumbuhan didukung oleh jaringan saluran yang luas, produk yang kompetitif, dan manajemen inventaris yang efektif. Merek Android juga lebih disukai di negara berkembang.
"Perangkat kelas menengah menghadapi tekanan permintaan karena konsumen di pasar negara berkembang lebih menyukai produk yang lebih murah, sementara pasar negara maju menunjukkan tren harga jual rata-rata yang lebih tinggi," kata Toby.
Tonton: Daftar HP yang Tak Bisa Menggunakan WhatsApp, Berlaku 1 Januari 2025
