kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Arab Saudi berhasil melakukan enam kesepakatan kerja sama KPBU


Rabu, 13 Maret 2019 / 20:32 WIB
Arab Saudi berhasil melakukan enam kesepakatan kerja sama KPBU


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Arab Saudi telah menyelesaikan enam kesepakatan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) alias public private partnership dalam dua bulan terakhir dengan nilai sekitar US$ 3,5 miliar.

Negara ini juga merencanakan akan ada 23 kerja sama dengan skema serupa yang akan mereka kejar hingga tahun 2022 meskipun ada beberapa keterlambatan dalam rencana melibatkan pihak swasta.

Pemerintah Arab Saudi bermaksud menarik investasi di semua sektor mulai dari pendidikan sampai ke olahraga. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak yang terus merosot akibat beberapa perebutan dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

CEO of the National Centre for Privatisation and Public-Private Partnership (NCP), Turki al-Hokail mengatakan, tidak masalah kebijakan tersebut terlambat namun dipastikan proses yang dilalui dilakukan dengan benar.

"Kami siap untuk banyak transaksi baik yang sudah dalam proses maupun yang masih dalam pipeline. Program swastanisasi sejauh ini telah menghasilkan enam proyek dalam dua bulan." kata Hokail pada Reuters, Rabu (13/3), usai bertandang ke London untuk bertemu calon investor.

Enam proyek skema KPBU yang telah disepakati tersebut terdiri dari empat proyek air, satu proyek di bidang kesehatan dan satu lagi proyek di sektor transportasi.

Di bawah pengaturan kemitraan publik-swasta seperti itu, investor swasta akan membangun infrastruktur dan investasinya akan dibayar lewat mengoperasikan proyek itu selama periode yang telah disepakati sebelum kemudian dikembalikan ke negara.

Adapun 23 proyek KPBU yang direncanakan hingga tahun 2022 merupakan proyek di sektor air. Itu merupakan bagian dari 40 kemitraan pemerintah dan swasta yang sudah ada di pipeline Arab Saudi.

Sementara pembunuhan Khashoggi oleh agen Saudi pada Oktober tahun lalu telah menguji hubungan Riyadh dengan sekutu Barat.

Namun, Hokail mengatakan sekitar 50%-70% dari perusahaan yang terlibat dalam enam proyek KPBU yang telah disepakati merupakan asing. Bank asing telah menyiapkan pendanaan 70%-80% untuk setiap proyek.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kesepakatan KPBU tersebut berasal dari Prancis, Spanyol, China, Jepang, Amerika Serikat, Skandinavia, Mesir dan Uni Emirat Arab. Hanya saja, Hokail tidak menyebutkan saham masing-masing antara asing dan domestik dalam enam kesepakatan itu.

Arab Saudi sebelumnya menargetkan 35 miliar hingga 40 miliar riyal (US$ 9,3 miliar- US$ 10,0 miliar) pendapatan negara di luar minyak pada tahun 2020. Selain dari kemitraan antara pemerintah dan swasta, sebagian dari target itu diharapkan akan berasal dari penjualan aset.

Namun terdapat beberapa kesalahan awal dalam mendorong rencana tersebut. Salah satunya adalah rencana Initial Public Offering (IPO) perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco. Namun akhirnya IPO itu disebutkan baru akan terjadi pada 2021.

Sementara rencana untuk menjual pabrik tepung adalah rencana privatisasi Arab Saudi yang masih terus dipersiapkan. Permintaan proposal akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.

Perusahaan asal Amerika Serikat, India, Belanda, Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya masuk menjadi bagian dari 10 konsorsium yang ikut dalam pra-kualifikasi.

Adapun undang-undang yang akan mengatur kemitraan pemerintah di Arab Saudi akan disetujui pada paruh kedua 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×