Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Arab Saudi sebelumnya menargetkan 35 miliar hingga 40 miliar riyal (US$ 9,3 miliar- US$ 10,0 miliar) pendapatan negara di luar minyak pada tahun 2020. Selain dari kemitraan antara pemerintah dan swasta, sebagian dari target itu diharapkan akan berasal dari penjualan aset.
Namun terdapat beberapa kesalahan awal dalam mendorong rencana tersebut. Salah satunya adalah rencana Initial Public Offering (IPO) perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco. Namun akhirnya IPO itu disebutkan baru akan terjadi pada 2021.
Sementara rencana untuk menjual pabrik tepung adalah rencana privatisasi Arab Saudi yang masih terus dipersiapkan. Permintaan proposal akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.
Perusahaan asal Amerika Serikat, India, Belanda, Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya masuk menjadi bagian dari 10 konsorsium yang ikut dalam pra-kualifikasi.
Adapun undang-undang yang akan mengatur kemitraan pemerintah di Arab Saudi akan disetujui pada paruh kedua 2019.