kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi pertimbangkan pembatasan jemaah haji di tengah kecemasan Covid-19


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:39 WIB
Arab Saudi pertimbangkan pembatasan jemaah haji di tengah kecemasan Covid-19
ILUSTRASI. Umat Muslim beribadah di Mesjid Agung di Mekah, Arab Saudi, Selasa (19/5/2020). Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI/RIYADH. Arab Saudi dapat secara drastis membatasi jumlah jemaah pada ibadah haji tahunan untuk mencegah penyebaran virus corona. Menurut sumber Reuters yang mengetahui detail permasalahan ini, kebijakan ini akan diambil setelah kasus di negara itu mencapai 100.000 orang.

Data Reuters menunjukkan, sekitar 2,5 juta jemaah mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah untuk musim haji yang berlangsung selama seminggu.

Haji merupakan kewajiban yang harus ditunaikan umat Muslim di seluruh dunia, sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu. Data resmi menunjukkan, haji dan umrah sepanjang tahun memberikan pendapatan bagi kerajaan sekitar US$ 12 miliar per tahun.

Baca Juga: Haji 2020 batal, Kementerian Agama pastikan dana jemaah aman

Arab Saudi meminta Muslim pada bulan Maret untuk menunda rencana haji dan menangguhkan umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dua sumber Reuters yang mengetahui masalah ini mengatakan, pihak berwenang sekarang mempertimbangkan untuk mengizinkan hanya angka simbolis tahun ini, dengan pembatasan termasuk larangan jamaah yang lebih tua dan pemeriksaan kesehatan tambahan.

Sumber lain yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang menilai adanya kemungkinan untuk menerima hingga 20% dari kuota jamaah reguler masing-masing negara.

Baca Juga: Ibadah haji tahun ini dibatalkan, bagaimana nasib dana calon jamaah di bank syariah?

Beberapa pejabat masih mendesak pembatalan haji, yang diperkirakan akan dimulai akhir Juli, kata tiga sumber Reuters.




TERBARU

[X]
×