kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Argyl, tambang berlian terbesar di dunia segera ditutup


Minggu, 14 Juli 2019 / 19:07 WIB
Argyl, tambang berlian terbesar di dunia segera ditutup


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

Sementara Richard Hatch, Analis Berenberg menyatakan dengan nada yang lebih pesimistis. “Meskipun penutupan Argyle berpotensi mendongkrak harga berlian, namun apakah hal tersebut dibutuhkan industri ini? Mungkin tidak,” katanya.

Selain penutupan Argyle, permintaan di pasar hilir menurut Richard juga dibutuhkan. Sebab pasar hilir sejatinya juga stagnan. Apalagi dengan pelemahan mata uang India: Rupee yang terjadi belakangan membuat harga berlian juga makin mahal bagi, mengingat 90% batu mulia di dunia dipotong, dan dipoles di India.

Penutupan Argyle sendiri diperkirakan akan memangkas 75% produksi berlian Rio Rinto. Ini akumulasi juga dari beberapa lini produksi batu mulia perusahaan yang juga telah dihentikan. Misalnya pengembangan Tambang Bunder di India yang dihentikan pada 2016, dan pada 2015 Rio Tinto juga telah menghentikan produksi di Tambang Murowa, Zmbabwe.

Pada 2025, satu-satunya penghasil berlian Rio Tinto selain di Argyle, yaitu Tambang Diavik di Kanada juga dijadwalkan akan ditutup.

Meski demikian, penutupan lini produksi berlian Rio into sejatinya tak akan banyak mempengaruhi pendapatan perusahaan sebab sektor ini cuma menyumbang 2% dari total pendapatan. Sementara bijih besi yang merupakan komoditas utama perusahaan berkontribusi terhadap 60% pendapatan.

“Berlian bukan bisnis besar di Rio, namun bisnis ini sangat menguntungkan. Ini bukan komoditas, berlian adalah barang mewah yang memiliki dinamika pasar yang benar-benar berbeda,” tambah Soirat.

Makanya meski menutup beberapa lini produksi berliannya, Soirat bilang perusahaan akan tetap mengembangkan bisnisnya di segmen berlian. Saat ini Rio Tinto juga tengah mempertimbangkan untuk membuka tambang baru di Fort a la corne di Saskatchewan yang diharapkan bisa memproduksi berlian dalam lima tahun hingga sepuluh tahun.




TERBARU

[X]
×