kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Armada Nuklir Rusia Kerahkan 1.000 Tentara dan 100 Kendaraan dalam Latihan Terbaru


Rabu, 01 Juni 2022 / 12:40 WIB
Armada Nuklir Rusia Kerahkan 1.000 Tentara dan 100 Kendaraan dalam Latihan Terbaru
ILUSTRASI. Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) milik Rusia.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu (1/6) melaporkan pasukan nuklir Rusia sedang mengadakan latihan manuver terbaru di wilayah Ivanovo, timur laut Moskow.

Kantor berita Interfax mengatakan latihan tersebut melibatkan hingga 1.000 tentara dan 100 kendaraan tempur. Di antara kendaraan yang terlibat adalah peluncur rudal balistik antarbenua (ICBM) Yars.

Armada nuklir Rusia semakin aktif sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari lalu. Putin bahkan telah memerintahkan armada ini untuk ada dalam kondisi siaga.

Baca Juga: Rusia Mulai Pindahkan Rudal Berkemampuan Nuklir ke Perbatasan Finlandia

Bulan lalu, sebuah armada dengan lebih dari selusin kendaraan militer juga telah bergerak ke perbatasan Finlandia. Laporan Reuters menunjukkan bahwa armada tersebut membawa rudal Iskander yang mampu menembakkan hulu ledak nuklir.

Rudal-rudal tersebut dibawa ke kota Vyborg yang berbatasan dengan Finlandia. Manuver tersebut juga dilakukan tak lama setelah presiden Finlandia menyatakan niatnya untuk bergabung dengan NATO.

Rusia diperkirakan telah menggunakan rudal balistik jarak pendek secara luas dan semuanya telah disiapkan untuk menembakkan hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Rusia Uji Tembak Rudal Jelajah Hipersonik Zirkon, Ini Kehebatannya

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, Mei lalu menegaskan bahwa bergabungnya Finlandia ke NATO akan mengakhiri status bebas nuklir untuk wilayah Baltik.

Meski telah secara terbuka siap dengan senjata nuklir, tapi Rusia juga memastikan bahwa mereka tidak akan menggunakannya lebih dulu. Bagi Rusia, senjata nuklir hanya digunakan untuk serangan balasan.

Para pejabat AS juga telah memperingatkan tentang kemungkinan Putin, jika tersudut, bisa beralih ke penggunaan senjata nuklir taktis dalam invasi di Ukraina. 




TERBARU

[X]
×