Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arsenal menghadapi situasi yang penuh tantangan menjelang pertandingan melawan AS Monaco di Liga Champions pada Rabu malam.
Manajer Mikel Arteta, yang tengah dilanda krisis cedera, kemungkinan besar akan memanggil kembali Kieran Tierney setelah 16 bulan absen dari skuad utama.
Meskipun Arteta memiliki keraguan terkait kecocokan gaya bermain Tierney dengan pendekatan taktik yang ia anut, situasi saat ini memaksa manajer asal Spanyol tersebut untuk meninjau kembali keputusan taktisnya.
Krisis Cedera yang Membelit Arsenal
Pada laga kontra Monaco, Arteta harus menghadapi absennya sejumlah pemain inti di lini pertahanan. Cedera yang dialami oleh beberapa bek utama membuat Arteta tidak memiliki banyak pilihan di lini belakang.
Baca Juga: Dag-Dig-Dug! Manchester City di Ambang Keputusan Besar pada Januari 2024
Pemain-pemain seperti Thomas Partey, Jurrien Timber, Oleksandr Zinchenko, Riccardo Calafiori, dan Gabriel, semuanya harus absen dalam sesi latihan terakhir.
Ditambah dengan Ben White dan Takehiro Tomiyasu yang juga tengah berjuang pulih dari cedera lutut, Arteta hanya memiliki sedikit opsi untuk memperkuat barisan pertahanan timnya.
Situasi ini semakin mendesak ketika Arsenal harus mempersiapkan diri untuk melawan Monaco di kompetisi Eropa yang bergengsi. Dengan banyaknya absensi, Arteta terpaksa harus mencari solusi taktis untuk mengatasi masalah ini.
Kembalinya Kieran Tierney: Solusi atau Risiko?
Kieran Tierney, yang terakhir kali bermain untuk Arsenal dalam Community Shield pada Agustus 2023, kini berada di ambang kembalinya ke skuad utama.
Arteta mengakui bahwa meskipun Tierney memiliki kualitas yang sangat baik, terutama dalam hal komitmen dan dedikasinya di sesi latihan, ia memiliki gaya bermain yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan filosofi permainan yang diterapkan Arteta.
Sebagai bek kiri, Tierney dikenal memiliki kemampuan bertahan yang solid dan kecepatan dalam menyerang. Namun, dalam sistem Arteta, yang menuntut pemain bertahan untuk lebih terlibat dalam penguasaan bola dan membangun serangan dari belakang, kemampuan tersebut terkadang kurang optimal.
Baca Juga: Liverpool Dingin di Puncak Klasemen, Lagi-lagi Mo Salah Jadi Pahlawan The Reds
Arteta menjelaskan, "Saya akan menempatkan Kieran lebih pada kekuatannya. Jika kami melakukan apa yang perlu kami lakukan, saya akan memainkannya di posisi, terutama dalam menyerang, di situasi dan ruang yang lebih nyaman baginya."
Arteta juga menegaskan bahwa penting bagi pemain untuk memiliki kesiapan mental dan fisik untuk beradaptasi dengan tuntutan permainan tim, terutama dalam hal posisi dan peran yang diemban di lapangan.
Meskipun begitu, Arteta tidak melihat ini sebagai masalah besar. Ia percaya bahwa kemampuan beradaptasi yang dimiliki Arsenal akan membantu Tierney bermain di posisi yang sesuai dengan kekuatannya.
"Kami akan beradaptasi, terutama karena kami memiliki kemampuan dalam unit tersebut untuk mengadaptasi kualitasnya dan kualitas pemain lainnya untuk bermain di posisi yang berbeda," tambah Arteta.
Keputusan yang Menentukan di Liga Champions
Meskipun keputusan untuk memanggil kembali Tierney bisa dianggap sebagai langkah yang berisiko, situasi krisis pemain yang dihadapi Arsenal membuat keputusan ini hampir tak terhindarkan.
Dengan begitu banyak pemain inti yang absen, Arteta tidak punya banyak pilihan selain memasukkan Tierney untuk memberikan kedalaman di lini pertahanan.
Pertandingan melawan Monaco di Liga Champions tentu akan menjadi ujian berat bagi Arsenal. Arteta harus memastikan bahwa strategi yang diterapkan dapat menutupi kekurangan yang ada akibat cedera para pemain kunci.
Baca Juga: Piala Dunia 2034 Bikin Pusing Klub Liga Eropa, Konflik dengan FIFA Semakin Memanas
Tierney, yang musim lalu dipinjamkan ke Real Sociedad, harus mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di tengah ketidakpastian tersebut.
Adaptasi dan Fleksibilitas dalam Permainan Arsenal
Salah satu kekuatan utama Arsenal di bawah kepelatihan Mikel Arteta adalah fleksibilitas dalam adaptasi taktis.
Arteta terkenal dengan kemampuannya untuk menyesuaikan strategi tim berdasarkan kondisi dan kekuatan lawan. Hal ini memungkinkan Arsenal untuk tetap kompetitif meskipun menghadapi cedera yang melanda beberapa pemain penting mereka.
Dengan memanfaatkan pemain seperti Tierney, yang memiliki kemampuan ofensif yang baik, Arsenal dapat mengubah gaya permainan mereka dalam menghadapi Monaco.
Sementara itu, Arteta juga akan memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan taktik yang lebih bervariasi, yang mungkin akan berguna di pertandingan-pertandingan mendatang.