Sumber: BBC | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arsenal berhasil mencatat kemenangan penting atas Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium.
Pertandingan ini menandai kekalahan pertama Ruben Amorim di liga Inggris sebagai manajer United, sekaligus menunjukkan kekuatan Arsenal dalam situasi bola mati di bawah asuhan Mikel Arteta.
Keunggulan Arsenal dari Bola Mati
Arsenal memanfaatkan peluang dari situasi bola mati untuk mencetak dua gol penting melalui Jurrien Timber dan William Saliba.
Baca Juga: Ruben Amorim Janjikan Kontrak Baru untuk Bintang MU yang Paling Membuatnya Terkesan
Dengan dua gol ini, Arsenal mencatatkan total 22 gol dari situasi sepak pojok sejak musim lalu, menjadikannya tim dengan catatan terbaik di Liga Inggris dalam kategori ini.
Gol pertama Arsenal terjadi pada menit ke-54. Declan Rice, yang menjadi eksekutor sepak pojok, mengarahkan bola dengan presisi ke area dekat tiang gawang. Timber, yang bermain sebagai bek sayap, memanfaatkan peluang ini dengan sundulan akurat yang menaklukkan kiper Manchester United, Andre Onana.
Gol kedua terjadi setelah Thomas Partey menyundul bola dari sepak pojok Bukayo Saka. Bola tersebut mengenai punggung William Saliba dan masuk ke gawang United. Momen ini memastikan kemenangan Arsenal dengan skor 2-0, sekaligus mengukuhkan reputasi mereka sebagai tim yang berbahaya dalam situasi bola mati.
Dominasi Arsenal Sepanjang Pertandingan
Arsenal tampil dominan di sepanjang pertandingan. United sempat mengancam melalui peluang dari Diogo Dalot dan Matthijs de Ligt, namun kiper Arsenal, David Raya, menunjukkan performa gemilang dengan beberapa penyelamatan penting.
Pemain pengganti Arsenal, Mikel Merino, hampir menambah gol lewat sundulannya, sementara Kai Havertz juga memiliki peluang yang berhasil digagalkan oleh Onana. Kendati demikian, United tidak mampu memanfaatkan peluang mereka dan justru kebobolan dua gol dari situasi sepak pojok.
Baca Juga: Bos PSG Bantah Rumor Transfer Mohamed Salah ke Paris
Arsenal Kembali dalam Perburuan Gelar
Kemenangan ini membawa Arsenal ke posisi ketiga klasemen sementara dengan 28 poin, sejajar dengan Chelsea, dan terpaut tujuh poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.
Sejak kembalinya Martin Ødegaard, Arsenal telah mencatatkan lima laga tanpa kekalahan, mengukuhkan kembali status mereka sebagai pesaing utama dalam perebutan gelar Liga Inggris.
Faktor Kunci Kesuksesan
-
Konsistensi dalam Bola Mati
Arsenal menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memanfaatkan situasi bola mati. Strategi ini menjadi kekuatan utama di bawah asuhan Mikel Arteta. -
Kembalinya Pemain Kunci
Kehadiran Ødegaard membawa stabilitas dan kreativitas di lini tengah, membantu Arsenal tampil lebih solid dalam beberapa pekan terakhir. -
Soliditas Lini Pertahanan
Meskipun kehilangan Gabriel Magalhães karena cedera, lini pertahanan Arsenal tetap kokoh dengan kontribusi besar dari Timber dan Saliba.
Baca Juga: Ruud Van Nistelrooy Full Senyum, Menang pada Laga Debut Bersama Leicester City
Tantangan bagi Manchester United
Kekalahan ini menjadi catatan buruk bagi Ruben Amorim, yang sebelumnya mencatatkan tiga laga tanpa kekalahan sejak mengambil alih posisi manajer United.
Pertahanan United, meskipun telah menjalani latihan khusus menghadapi bola mati, masih rentan dalam situasi tersebut. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Amorim untuk meningkatkan performa timnya.