Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ketegangan Hong Kong
Mengingatkan saja, mengutip Reuters, Trump pada hari Jumat lalu memerintahkan pemerintahannya untuk memulai proses penghapusan perlakuan khusus AS untuk Hong Kong dengan alasan hal itu tidak lagi memiliki otonomi yang cukup.
Surat kabar Global Times milik pemerintah China menyebut pengumuman Trump sebagai tindakan yang "sembrono".
Baca Juga: Bisa jadi senjata baru AS, terkuak hubungan dekat Huawei, Skycom Tech dan CFO Meng
Amerika Serikat dan China dalam beberapa bulan terakhir juga berselisih soal wartawan yang bekerja di negara masing-masing.
Michael McCaul, anggota Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan: "Ini adalah media propaganda Partai Komunis Tiongkok yang menjajakan informasi berbahaya untuk menumbuhkan kekuatan Partai - untuk tidak melaporkan berita."
Baca Juga: Keras soal Hong Kong tapi diam soal demo di Amerika, presiden Taiwan dicemooh
Pada bulan Februari, pemerintahan Trump mengatakan akan memperlakukan lima entitas media utama yang beroperasi di AS, sama dengan kedutaan besar. Mereka adalah: Kantor Berita Xinhua, Jaringan Televisi Global China, China Radio International, China Daily Distribution Corp dan Hai Tian Development USA, Inc.
Pada bulan Maret, Washington mengatakan akan memangkas jumlah jurnalis yang diizinkan bekerja di kantor-kantor media utama Tiongkok di AS menjadi 100 dari 160 karena intimidasi dan pelecehan wartawan yang telah berlangsung lama di Beijing.
Sebagai tanggapan, China mengatakan pihaknya mencabut akreditasi koresponden Amerika dengan New York Times, Wall Street Journal News Corp dan Washington Post yang mandatnya berakhir pada akhir 2020.