Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah dikritik karena sikapnya yang diam terhadap protes kekerasan di Amerika Serikat, setelah sebelumnya mengecam perilaku petugas polisi dan otoritas di Hong Kong karena penanganan kerusuhan di sana.
Jaw Shau-kong, seorang komentator politik dan mantan anggota Kuomintang (KMT) yang merupakan partai oposisi utama di Taiwan mencemooh Tsai karena tidak menyatakan pendapat tentang masalah tersebut.
Baca Juga: Walau aturan diperketat, perusahaan asal China tetap ngotot IPO di bursa AS
"Kenapa Tsai Ing-wen tidak mengatakan apa-apa saat ini? Jika dia bersuara untuk mendukung para demonstran Hong Kong, bagaimana bisa dia tidak mengatakan apa-apa untuk mendukung para demonstran Amerika?" tanyanya seperti dikutip South China Morning Post.
Polisi dan masyarakat di AS sudah bentrok selama delapan hari berturut-turut ketika protes atas kematian warga Afrika-Amerika George Floyd yang berusia 46 tahun yang terbunuh oleh polisi pekan lalu di Minneapolis.
Di beberapa kota, pengunjuk rasa menentang jam malam untuk turun ke jalan, sementara pengerahan pasukan Garda Nasional memicu tuduhan bahwa pihak berwenang menggunakan kekuatan berlebihan.
Jaw mengatakan bahwa hubungan dekat Tsai dengan Presiden AS Donald Trump, yang telah dituduh mengobarkan ketegangan antara polisi dan pengunjuk rasa di AS, membuat Tsai tidak bisa berbicara menentangnya.
Baca Juga: Hong Kong terus dirongrong Amerika, China siapkan Hainan sebagai penggantinya
"Tetapi jika dia menunjukkan dukungan untuk Trump, itu mungkin menempatkan dia dalam situasi yang memalukan, karena banyak negara telah berbicara menentang penanganannya terhadap protes tersebut," katanya.
Juru bicara kepresidenan Taiwan, Ting Yun-kung, mengatakan bahwa kantor kepresidenan sedang memantau perkembangan di AS dan memiliki keyakinan bahwa perselisihan akan diselesaikan secara adil.