kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

AS berharap China mengembalikan semua janjinya sebelum memulai perundingan


Rabu, 26 Juni 2019 / 16:13 WIB
AS berharap China mengembalikan semua janjinya sebelum memulai perundingan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) berharap segera memulai kembali perundingan perdagangan dengan China setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Jepang pada akhir pekan ini.

Tetapi Washington menekankan pihaknya tidak akan menerima persyaratan tentang penggunaan tarif AS dalam perselisihan dagang. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior administrasi pada hari Selasa, (25/6).

Mengutip Reuters, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif pada para produk-produk China lainnya yang diimpor AS senilai US$ 325 miliar, mencakup hampir semua produk impor AS dari China yang belum kena tarif, termasuk produk konsumen seperti ponsel, komputer dan pakaian, bila pertemuan dengan Xi tidak menghasilkan kemajuan dalam menyelesaikan persoalan dagang dengan AS.

Sejauh ini, kedua belah pihak setuju tidak mengenakan tarif baru sebagai isyarat niat baik melanjutkan negosiasi, kata pejabat tersebut. Namun ia kembali menegaskan tidak jelas apakah hal itu akan terjadi atau tidak.

Pejabat anonim tersebut menambahkan, AS tidak akan menghadiri pertemuan dengan Xi dengan syarat. Ia menegaskan, Washington ingin Beijing mengembalikan kembali janji-janji yang sebelumnya ditarik saat perundingan macet.

Sementara China tidak menunjukkan tanda-tanda melunak dan mengatakan, bahwa kedua belah pihak harus melakukan kompromi dalam pembicaraan perdagangan dan bahwa kesepakatan perdagangan harus bermanfaat pada kedua negara.

Para penasihat Trump mengatakan tidak ada kesepakatan perdagangan yang diharapkan pada pertemuan tersebut tetapi mereka berharap dapat menciptakan jalan ke depan untuk pembicaraan.

Setelah negosiasi dilanjutkan, mereka bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, pejabat senior administrasi Trump mengatakan, dengan beberapa bagian disepakati awal dan yang lain membutuhkan lebih banyak waktu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×