Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat dan China dikabarkan semakin dekat mencapai kesepakatan terkait aplikasi video pendek TikTok, menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
Pernyataan ini muncul saat putaran kedua pembicaraan di Madrid berlanjut, dengan tujuan meredakan ketegangan dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia.
Bessent menegaskan bahwa meskipun kesepakatan divestasi TikTok dari pemilik asalnya, ByteDance, belum tercapai, hal tersebut tidak akan merusak hubungan bilateral. “Hubungan tetap baik di level tertinggi,” ujarnya kepada wartawan, didampingi Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.
Progres Teknis, Tantangan Substansial
Pembicaraan diadakan di Palacio de Santa Cruz, kantor Kementerian Luar Negeri Spanyol, dan berlangsung sekitar enam jam pada hari pertama. Menurut Bessent, kedua pihak telah membuat kemajuan dalam hal teknis, tetapi sejumlah isu lain masih sulit diselesaikan.
Baca Juga: AS dan China Akhiri Hari Pertama Pembicaraan Dagang di Spanyol, TikTok Jadi Sorotan
“Pihak China datang dengan permintaan yang cukup agresif. Kita lihat apakah kita bisa sampai di titik temu. Tapi kami tidak akan mengorbankan keamanan nasional hanya demi sebuah aplikasi media sosial,” tegas Bessent.
Isu TikTok, Tarif, dan Ekonomi Jadi Fokus
Seorang pejabat pemerintah AS menyebutkan, topik utama dalam negosiasi mencakup TikTok, tarif, dan kondisi ekonomi. Bessent juga menambahkan, perpanjangan tenggat waktu divestasi TikTok akan sangat bergantung pada hasil pembahasan di hari kedua.
Greer menyoroti bahwa bagi China, kesepakatan TikTok dipandang sebagai bagian dari paket yang lebih besar, termasuk tarif dan kebijakan perdagangan lain. Namun, ia menekankan bahwa AS tidak mungkin mencabut seluruh langkah perdagangan yang sudah diberlakukan selama bertahun-tahun.
Latar Belakang Ketegangan Dagang
Delegasi AS yang dipimpin Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng sudah beberapa kali bertemu di kota-kota Eropa sejak Mei 2025.
Pertemuan ini bertujuan meredakan ketegangan yang dipicu kebijakan tarif tinggi oleh Presiden Donald Trump serta aksi balasan China, termasuk penghentian ekspor logam tanah jarang ke AS.
Pertemuan terakhir di Stockholm, Juli lalu, menghasilkan perpanjangan gencatan dagang 90 hari, yang menurunkan tarif balasan secara signifikan dan memulihkan ekspor logam tanah jarang China ke Amerika.
Ekspektasi Rendah untuk Terobosan Besar
Meski ada progres, para analis menilai peluang tercapainya kesepakatan besar di Madrid masih kecil. Hasil paling realistis adalah perpanjangan tenggat ByteDance untuk melepas operasi TikTok di AS hingga 17 September, guna menghindari pemblokiran.
William Reinsch, penasihat senior perdagangan di Center for Strategic and International Studies (CSIS), menilai kunci utama ada pada pertemuan langsung antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping.
Baca Juga: China Umumkan Penyelidikan Anti Diskriminasi dan Dumping Chip AS
Menurutnya, China kemungkinan menunggu hasil lebih jelas dan mendorong pelonggaran kontrol ekspor AS terhadap chip serta produk teknologi tinggi sebelum menyetujui pertemuan.
“Pertemuan ini lebih untuk mengukur posisi masing-masing pihak dan memahami batas-batas merah yang mereka tetapkan,” kata Reinsch.
Agenda Selanjutnya
Kedutaan Besar China di Madrid telah memberi sinyal akan adanya konferensi pers penutup pada Senin sore, menandakan pembicaraan bisa selesai lebih cepat. Namun, dalam kasus isu yang lebih rumit, seperti diskusi di London mengenai pasokan logam tanah jarang, negosiasi bisa berlangsung hingga tiga hari.
Setelah dari Madrid, Bessent dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke London untuk bertemu Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves pada Selasa, sebelum menghadiri kunjungan kenegaraan Presiden Trump dengan Raja Charles pada Rabu.