Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Perdagangan China memulai penyelidikan anti-diskriminasi terhadap kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) atas chip dan secara terpisah terhadap dumping pada Sabtu (13/9/2025).
Hal ini diumumkan menjelang perudingan baru yang akan dilakukan Wakil Menteri Perdagangan China He Lifeng dengan AS pada 14 - 17 September 2025 di Madrid.
Penyelidikan pertama akan memeriksa apakah Washington telah melakukan diskriminasi terhadap perusahaan-perusahaan China dalam kebijakan perdagangan chip. Penyelidikan kedua akan menyelidiki dugaan dumping impor beberapacip analog AS yang digunakan dalam perangkat seperti alat bantu dengar alat bantu dengar, router Wi-Fi, dan sensor suhu.
Baca Juga: China Targetkan Penjualan Mobil 32,3 Juta Unit pada 2025, di Bawah Proyeksi Asosiasi
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS telah memberlakukan serangkaian pembatasan pada China atas chip dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk, penyelidikan diskriminasi perdagangan dan ekspor kontrol ekspor.
Praktik proteksionis dicurigai mendiskriminasi China dan bertujuan untuk mengekang dan menekan perkembangan industri teknologi tinggi China seperti chip komputasi canggih dan kecerdasan buatan.
Pertemuan dua negara
Rencananya dalam pertemuan kedua negara yang akan dimulai Minggu (14/9/2025), China dan ASakan membahas masalah ekonomi dan perdagangan seperti tarif AS, tarif penyalahgunaan kontrol ekspor dan TikTok.
"Cina mendesak AS untuk segera memperbaiki praktik-praktik yang salah dan menghentikan penindasan yang tidak beralasan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok,”
Negeri Tirai Bambu itu akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk dengan tegas melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah. Pada Jumat (12/9/2025), AS menambahkan 32 entitas, 23 entitas diantaranya di mereka di Tiongkok, ke dalam daftar perdagangan terbatas departemen perdagangan.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Kunjungi TSMC di Tengah Ketegangan AS–China Soal Chip AI
Mereka termasuk dua perusahaan Tiongkok yang dituduh memperoleh peralatan pembuatan chip AS untuk perusahaan pembuat chip terkemuka Tiongkok, SMIC.
Pembicaraan AS-Cina yang akan datang di Spanyol akan menjadi yang keempat karena kedua negara berusaha untuk mempertahankan gencatan senjata perdagangan yang mengurangi tarif pembalasan di kedua sisi kedua belah pihak dan memulihkan aliran mineral tanah jarang Tiongkok.
Sebelumnya setelah pertemuan akhir Juli di Stockholm keduanya bersepakat untuk memperpanjang tarif jeda selama 90 hari lagi. Presiden Donald Trump menyetujui perpanjangan pada 12 Agustus hingga 10 November.
Aplikasi video pendek TikTok akan menghadapi menghadapi potensi pelarangan di AS kecuali jika beralih ke kepemilikan AS. Namun, Trump sendiri juga telah memperpanjang tenggat waktu bagi TikTok untuk melepaskan aset AS hingga 17 September.