kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

AS dan Inggris siap membantu Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir


Kamis, 16 September 2021 / 08:46 WIB
AS dan Inggris siap membantu Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang Inisiatif Keamanan Nasional secara virtual dengan PM Australia Scott Morrison dan PM Inggris Boris Johnson, di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kemitraan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia di kawasan Indo-Pasifik siap memasuki babak baru. Pada hari Rabu (15/9), AS dan Inggris menegaskan pihaknya siap membantu Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Dalam pengumuman virtual tiga arah dari masing-masing ibu kota negara, para pemimpin menekankan Australia tidak akan menurunkan senjata nuklir tetapi menggunakan sistem propulsi nuklir untuk kapal. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga diri dari ancaman di masa depan.

Pengumuman disampaikan langsung oleh Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison secara virtual. AS dan Inggris akan memberi Australia teknologi dan kemampuan untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Siap hadapi serangan China, jet tempur Taiwan latihan mendarat di jalan raya

Kemitraan yang secara resmi bernama AUKUS ini juga akan melibatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk kecerdasan buatan dan teknologi kuantum.

"Kita semua menyadari pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dalam jangka panjang. Dunia bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka yang bertahan dan berkembang dalam beberapa dekade mendatang," ungkap Biden dalam sambutannya, seperti dikutip Reuters.

PM Johnson menyebut kesepakatan ini sebagai keputusan penting bagi Australia dan meyakini hal ini akan membuat dunia lebih aman.

Baca Juga: 4 Kapal perang China berlayar di dekat Alaska, 2 kapal Penjaga Pantai AS membuntuti


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×