Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pembicaraan antara diplomat Amerika Serikat (AS) dan Rusia dimulai di Jenewa pada Senin setelah kebuntuan selama berminggu-minggu mengenai penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina, dengan utusan diplomat veteran di masing-masing pihak yang berusaha mencegah krisis.
Melansir Reuters, Jumat (7.1), Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, pejabat nomor 2 di Departemen Luar Negeri AS, akan menghadapi Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov. Keduanya diketahui memiliki lebih dari setengah abad pengalaman diplomatik.
Rusia, yang memindahkan hampir 100.000 tentara ke dekat perbatasannya dengan Ukraina, mengatakan tidak mempersiapkan invasi tetapi ingin melihat Barat mundur dari dukungannya untuk pemerintah Ukraina dan menghentikan ekspansi aliansi militer NATO ke timur.
Baca Juga: AS dan Jepang Menyiapkan Kolaborasi Pertahanan Baru demi Hadapi China
Washington telah menolak beberapa tuntutan Moskow sebagai tidak layak, membuat kemajuan pesat yang diinginkan oleh Rusia dalam pertemuan tidak mungkin terjadi.
Kerutan tambahan adalah Rusia mengirim pasukan untuk memadamkan protes anti-pemerintah di negara tetangga Kazakhstan minggu ini, meningkatkan kekhawatiran di Washington.
Dalam panggilan telepon pekan lalu antara Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin, Biden menegaskan kembali bahwa AS dan sekutu Eropa akan menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia memilih untuk menyerang Ukraina. Putin menjawab bahwa sanksi dapat menyebabkan kehancuran total hubungan kedua negara.
Ryabkov mengatakan kepada surat kabar Izvestia minggu ini bahwa pendekatan Rusia tentu sulit, karena upaya persuasi sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Peringatan Inggris: Jika Serang Ukraina, Barat Jatuhkan Sanksi Keuangan ke Rusia
Ryabkov mengulangi tuntutan Moskow untuk menghentikan perluasan NATO, tidak ada penyebaran sistem senjatanya di Ukraina dan diakhirinya latihan militer provokatif.
"Semua ini adalah elemen integral yang mutlak diperlukan, tanpanya kita akan dipaksa untuk menyatakan bahwa pihak lain menunjukkan kurangnya kerja sama," katanya.