kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS desak Hong Kong ambil langkah yang jelas untuk atasi masalah publik


Selasa, 19 November 2019 / 05:22 WIB
AS desak Hong Kong ambil langkah yang jelas untuk atasi masalah publik
ILUSTRASI. Seorang pemrotes berusaha memadamkan api di kampus Polytechnic University (PolyU) selama bentrokan dengan polisi di Hong Kong, 18 November 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan kerusuhan politik dan kekerasan yang terjadi di Hong Kong, dan mendesak pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi masalah publik.

Berbicara dalam konferensi pers yang langka, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Partai Komunis Tiongkok harus menghormati janjinya kepada rakyat Hong Kong dalam hal kebebasan dan kemerdekaan.

"Pemerintah Hong Kong memikul tanggungjawab utama untuk membawa ketenangan di Hong Kong," kata Pompeo, Senin (18/11) waktu Washington, seperti dikutip Reuters

Baca Juga: Soal Hong Kong, Tiongkok: AS dan Inggris mencampuri urusan dalam negeri China

"Kerusuhan dan kekerasan tidak bisa diselesaikan dengan upaya penegakan hukum saja. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi masalah publik," ujar Pompeo.

Kemarin malam, lusinan pemrotes melakukan pelarian dramatis dari sebuah kampus yang dikepung polisi. Polytechnic University menjadi pusat perselisihan dalam sepekan terakhir yang jadi saksi bisu kekerasan paling hebat dalam lima bulan terakhir demonstrasi anti-pemerintah.

Demonstran marah pada apa yang mereka lihat sebagai campur tangan Cina dalam kebebasan yang Hong Kong janjikan, ketika koloni Inggris itu kembali ke Pemerintahan Cina pada 1997 silam. Pemrotes mengatakan, mereka merespons penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi.

Baca Juga: Tentara China sempat turun ke jalan-jalan di Hong Kong, ada apa?

Keresahan itu merupakan tantangan rakyat yang paling berat bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012. Beijing membantah telah mencampuri urusan Hong Kong dan menyalahkan negara-negara Barat karena mengobarkan keresahan.

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming menuduh negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok melalui reaksi mereka terhadap kekerasan yang terjadi di Hong Kong.

"Beberapa negara Barat telah secara terbuka mendukung pelaku kekerasan ekstrem (di Hong Kong)," kata Liu dalam konferensi pers di London, Senin (18/11), seperti dikutip Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×