CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.138   -76,78   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,79   -0,98%
  • LQ45 871   -4,60   -0,53%
  • ISSI 215   -3,27   -1,50%
  • IDX30 446   -1,85   -0,41%
  • IDXHIDIV20 539   -0,34   -0,06%
  • IDX80 125   -1,33   -1,05%
  • IDXV30 135   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

AS diduga gunakan kapal sipil Norwegia untuk mata-matai China di Laut China Selatan


Kamis, 13 Mei 2021 / 06:10 WIB
AS diduga gunakan kapal sipil Norwegia untuk mata-matai China di Laut China Selatan


Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Dalam tugas mata-matanya, kapal yang disewa bisa melakukan misi pengintaian dan penyadapan dengan mengumpulkan sinyal radio di sekitarnya.

Kapal mata-mata AS bisa  menempatkan perangkat pendeteksi ke laut untuk survei hidrologi atau bahkan menggunakan perangkat sonar untuk melacak aktivitas kapal selam.

SCSPI sebelumnya mengungkapkan bahwa militer AS juga menyewa pesawat pribadi untuk operasi pengintaian jarak dekat di China.

Sebagai contoh, pada 31 Maret 2020 lalu perusahaan AS Tenax Aerospace mengerahkan pesawat pengintai maritim Bombardier CL-604 ke Pangkalan Udara Kadena di Okinawa.

Pesawat tersebut melakukan lebih dari 250 penerbangan pengintai jarak dekat di China sebelum kembali ke AS pada 17 Maret tahun ini.

Kehadiran kapal yang diduga sebagai mata-mata AS ini dipastikan akan meningkatkan tensi keamanan antara kedua negara di kawasan tersebut.

Apalagi jika mengingat bahwa AS dan sekutunya di NATO, bahkan G7, telah menegaskan akan menaruh perhatian serius pada China dan kawasan Indo-Pasifik secara umum.

Selanjutnya: Negara G7 tegur China dan Rusia: Mengacaukan HAM, ekonomi, dan demokrasi



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×