Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Judy Faulkner, CEO Epic Systems berusia 82 tahun, memiliki kekayaan sekitar US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 126,7 triliun (kurs Rp 16.276) berkat kepemilikan 43% saham di perusahaan perangkat lunak kesehatan tersebut.
Namun berbeda dengan kebanyakan miliarder, Faulkner mengaku “tidak pernah mencairkan satu lembar saham pun untuk dirinya sendiri.”
Alih-alih memperbesar pundi pribadi, ia menjual saham non-voting miliknya kembali ke perusahaan dan mengalirkan seluruh keuntungan ke kegiatan filantropi.
Baca Juga: Ingin Kaya di 2025? Ini 5 Realita yang Harus Anda Tanggung, Tapi Layak Diperjuangkan
“Saya tidak pernah mengambil sepeser pun dari saham itu untuk saya sendiri,” ujarnya kepada CNBC seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (21/8/2025).
Tandatangani Giving Pledge Bill Gates
Pada 2015, Faulkner menandatangani Giving Pledge, sebuah gerakan filantropi yang digagas Bill Gates dan Melinda French Gates. Dalam komitmennya, ia berjanji menyumbangkan 99% kekayaannya untuk amal.
Sebagian besar dana disalurkan melalui Roots & Wings Foundation, lembaga yang ia dirikan bersama suaminya untuk membantu anak-anak dan keluarga berpenghasilan rendah.
Pada 2020, yayasan itu menyalurkan US$ 15 juta ke 115 organisasi di AS. Tahun lalu, jumlahnya melonjak menjadi US$ 67 juta untuk 305 organisasi.
Baca Juga: Berikut Nilai Kekayaan Bersih dan Pendapatan yang Diperlukan untuk Dianggap Kaya Raya
Faulkner bahkan menargetkan Roots & Wings dapat mendistribusikan hingga US$ 100 juta per tahun pada 2027. Untuk menjaga stabilitas Epic Systems, ia membentuk sebuah trust yang mengatur mekanisme penjualan saham agar tidak mengganggu perusahaan.
Menariknya, dari 256 miliarder yang pernah menandatangani Giving Pledge, hanya sembilan orang yang benar-benar konsisten menjalankan janjinya—dan Faulkner termasuk salah satunya.
Gaya Kepemimpinan Tak Biasa
Kebijakan unik Faulkner tidak hanya soal filantropi, tetapi juga cara ia memimpin Epic Systems yang kini berpendapatan US$ 5,7 miliar per tahun dengan 14.000 karyawan.
Kampus perusahaan yang berdiri di atas lahan 1.670 acre di Wisconsin didesain layaknya dunia fantasi.
Dari 28 gedung bertema Harry Potter, Alice in Wonderland, hingga The Wizard of Oz, semuanya dirancang agar suasana kerja terasa kreatif sekaligus menyenangkan.
Baca Juga: Seseorang Dianggap Kaya Raya Jika Punya Nilai Kekayaan Bersih Sebesar Ini
Faulkner juga rutin menggelar rapat bulanan di auditorium bawah tanah bernama Deep Space.
Acara yang dijuluki karyawan sebagai “work church” ini memadukan paparan bisnis dengan… pelajaran tata bahasa. Faulkner sendiri kerap memberikan materi sederhana, misalnya cara membedakan penggunaan “who” dan “whom.”
Di saat banyak CEO teknologi seperti Elon Musk atau Jeff Bezos lebih sibuk menumpuk kekayaan, Faulkner justru menunjukkan arah berbeda. Ia dianggap bukan sekadar miliarder dermawan, tetapi juga pemimpin eksentrik yang menggabungkan bisnis, idealisme, dan fantasi dalam satu paket.