kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AS, Jepang, dan Australia Agendakan Latihan Militer di Laut China Selatan


Senin, 21 Agustus 2023 / 09:47 WIB
AS, Jepang, dan Australia Agendakan Latihan Militer di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Kapal Angkatan Laut AS dan Australia di Laut Cina Selatan 18 April 2020.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MANILA. Aliansi AS, Jepang, dan Australia berencana menggelar latihan militer bersama di Laut China Selatan, tepatnya di lepas pantai Filipina yang beberapa waktu lalu sempat dikunjungi kapal China.

Melansir AP News, latihan militer gabungan tersebut akan melibatkan tiga kapal induk dan helikopter. AS berencana untuk mengerahkan kapal induk USS America, sementara Jepang akan mengirim salah satu kapal perang terbesarnya, JS Izumo. Angkatan Laut Australia akan mengirimkan HMAS Canberra, yang juga membawa helikopter.

Para komandan pasukan dari tiga negara akan bertemu dengan mitra mereka di Filipina setelah latihan digelar.

Filipina sendiri tidak akan ikut serta dalam latihan tersebut karena keterbatasan logistik militer, tapi membuka peluang untuk terlibat di masa depan.

Baca Juga: Filipina Geram Kapalnya Ditembaki Meriam Air oleh Penjaga Pantai China

Gesekan Filipina dengan China

Pada 5 Agustus lalu, kapal penjaga pantai China menggunakan meriam air ke kapal yang mengirim logistik ke milik militer Filipina. Insiden terjadi di dekat Second Thomas Shoal, yang oleh Filipina disebut Ayungin Shoal.

Filipina mengatakan enam kapal penjaga pantai China dan dua kapal milisi mengadang dua kapal sipil sewaan Angkatan Laut Filipina.

Penjaga pantai China mengakui kapalnya menggunakan meriam air terhadap kapal Filipina, yang menurut mereka tersesat tanpa izin ke kawasan itu, yang oleh Beijing disebut Ren'ai Jiao.

Militer Filipina menyambut baik rencana latihan militer AS dan para mitranya, menyebutnya sebagai bentuk komitmen terhadap supremasi hukum.

"Misi di perairan itu adalah demonstrasi yang jelas dari tekad kami untuk berdiri melawan ancaman dan paksaan dan komitmen kami dalam menegakkan supremasi hukum," ungkap Angkatan Bersenjata Filipina dalam sebuah pernyataan.

AS, Jepang, dan Australia termasuk di antara beberapa negara yang langsung menyatakan dukungan kepada Filipina pasca insiden meriam air terjadi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×