Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Amerika Serikat, Jepang, India dan Australia yang tergabung dalam negara Quad akan bekerja untuk meningkatkan keamanan rantai pasokan untuk teknologi penting seperti energi bersih dan untuk mengurangi kekurangan semikonduktor global.
Mereka juga menyepakati kemitraan untuk mengamankan infrastruktur penting.
Mengutip Reuters, PM Australia Scott Morrison mengatakan bahwa kesepakatan ini akan menghubungkan mineral mentah Australia dengan kemampuan manufaktur dan pemrosesan di Amerika Serikat, India, dan Jepang.
Baca Juga: Australia beri hibah US$ 10,9 juta ke Lynas untuk proses pemurnian logam tanah jarang
Sekadar informasi, Australia adalah pemasok logam tanah jarang terbesar di dunia di luar China, dan merupakan pemasok utama mineral yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik, seperti nikel, tembaga, dan kobalt.
Sementara para pemimpin tidak secara terbuka merujuk ke China, mereka berulang kali bersikeras pada perilaku berbasis aturan di wilayah di mana China telah mencoba untuk melenturkan otot-ototnya. Beijing pun mengkritik kelompok itu dengan menyebut mereka "ditakdirkan untuk gagal."
Para pemimpin Quad lainnya menyatakan penghargaan atas peran Australia dalam memasok bahan-bahan penting karena itu adalah pasokan yang diperlukan untuk banyak industri dan pekerjaan pemrosesan yang mereka operasikan sendiri.
Baca Juga: Mahalnya iron dome, teknologi penghalau roket Hamas milik Israel
"Pada mineral penting, Australia adalah salah satu produsen terbesar, tetapi kami yakin kami dapat memainkan peran yang lebih besar dalam rantai pasokan penting yang mendukung teknologi masa depan." ujar Morrison.
Sementara itu, Australia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak rantai pasokan energi bersih tahun depan, yang bertujuan untuk mengembangkan peta jalan untuk membangun rantai pasokan semacam itu di kawasan Indo-Pasifik.
Quad juga membahas cara untuk mengamankan pasokan semikonduktor dengan lebih baik karena pembuat mobil global dan produsen lain telah memangkas produksi karena kekurangan yang diperburuk oleh kebangkitan Covid-19 di pusat produksi semikonduktor utama Asia.
"Ini adalah ekosistem yang ingin kami ciptakan dan kami ingin melakukannya di kawasan ini," pungkasnya.