kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AS kini jadi negara dengan kasus terbanyak corona di dunia


Jumat, 27 Maret 2020 / 06:36 WIB
AS kini jadi negara dengan kasus terbanyak corona di dunia
ILUSTRASI. Warga AS mengantre tes corona di New york


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wabah virus corona menyebar cepat di Amerika Serikat (AS). Bahkan kasus positif infeksi corona di AS hingga Kamis (26/3), telah melampaui China dan Italia.

Menurut penghitungan Reuters, kini AS menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. Jumlah kasus virus korona AS mencapai 81.378 kasus, menurut perhitungan Reuters.

Baca Juga: Riset: Tingkat kematian di AS akibat corona bisa capai 2.300 kematian sehari

China di urutan kedua dengan 81.285 kasus, dan Italia di urutan ketiga dengan 80.539 kasus.

Setidaknya 1.178 orang di Amerika Serikat telah meninggal akibat virus corona. Di AS, virus corona telah terbukti sangat berbahaya bagi orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya.

New York, New Orleans dan tempat-tempat lainnya menghadapi lonjakan pasien rawat inap dan kekurangan pasokan, staf dan tempat tidur pasien.

Fasilitas medis kekurangan ventilator dan masker pelindung serta terhambat oleh kapasitas pengujian diagnostik yang terbatas.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, kekurangan ventilator, mesin yang mendukung pernapasan bagi orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk bernapas sendiri, sangat besar, karena gelombang kasus membanjiri rumah sakit New York.

Setidaknya satu rumah sakit New York telah memulai uji coba berbagi ventilator tunggal antara dua pasien.

Craig Smith, kepala ahli bedah di Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian / Columbia di Manhattan, menulis kepada staf bahwa tim telah bekerja "siang dan malam" untuk menjalankan percobaan ventilasi terpisah.

Baca Juga: Lembaga internasional siapkan dana bantu negara tangani corona



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×